Bekerjasama dengan Perum Perhutani, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur akan segera melakukan porses konservasi hutan mangrove yang ada di sepanjang pantai Selok Awar-awar, Lumajang.
“Kita sudah petakan kerusakannya seperti apa dan sudah kita bicarakan juga dengan perhutani,” kata Bambang Sadono, Kepala BLH Jawa Timur, Selasa (6/10/2015).
Menurut dia, dari hasil pemetaan yang dilakukan bersama BLH Kabupaten Lumajang dan Perum Perhutani, maka mengembalikan kondisi bekas tambang di kawasan Selok Awar-awar adalah yang utama.
Dari catatan BLH, kawasan yang memiliki kerusakan parah di Selok Awar-awar memanjang sekitar 2 Kilometer sepanjang perairan kawasan itu.
Kerusakan ternyata tak hanya terjadi di pantai Selok Awar-awar, melainkan juga hingga ke kawasan Selok Anyar yang berada di dekat Selok Awar-awar. Di Selok Anyar ini, kerusakan memanjang sejuah 1 kilometer.
Sementara itu, selain mangrove, BLH saat ini juga melakukan pengukuran potensi kerusakan ekosistem persawahan akibat terjangan air laut.
“Persawahan di sekitar Selok Awar-awar harusnya menggandalkan pengairan dari dua sungai yang ada di kawasan itu. Tapi saat ini sawah dipenuhi air laut sehingga tidak bisa digunakan bercocok tanam,” kata dia. (fik/rst)