Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyelesaikan pengeboran enam sumur air tanah untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi warga yang daerahnya mengalami kekeringan.
“Pengeboran sumur air tanah di enam lokasi semuanya mengeluarkan air, tapi ada satu lokasi yang potensi airnya kecil,” kata Andik Sudjarwo Kepala BPBD Bojonegoro, di Bojonegoro, Rabu (9/9/2015).
Ia menjelaskan warga yang mengalami kesulitan air bersih sudah mulai memanfaatkan air yang ke luar dari sumur air tanah, sebab pompa air dan peralatan lainnya disediakan desa, lapor Antara.
“Seperti di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo, sumur air tanah mulai dimanfaatkan banyak warga,” jelasnya.
Ia menyebutkan pengeboran sumur air tanah yang sudah dilakukan yaitu di Desa Bareng dan Bobol, Kecamatan Sekar. Selain itu, juga Wotan, Bogangin, dan Butoh, Kecamatan Sumberrejo dan Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo.
Saat ini, lanjut dia, pengeboran sumur bor air tanah dilanjutkan di Desa Brangkal, Kecamatan Kepohbaru.
“Target kami tahun ini mampu menyelesaikan pengeboran sumur air tanah di 30 lokasi, sehingga ketika pengeboran di satu lokasi selesai kemudian pindah ke lokasi lainnya,” paparnya.
Menurut dia, pengeboran sumur bor air tanah sejak Juli lalu bisa dilakukan dengan cepat, karena memanfaatkan peralatan pengeboran sendiri. Rata-rata kedalaman pengeboran sekitar 50 meter.
“Biayanya juga murah, sebab kami hanya membayar ongkos tenaga kerja,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengeboran sumur air tanah di 30 lokasi tersebut memanfaatkan hasil survei “geolistrik” yang dilakukan Dinas Energi dan Sumber Daya Air Mineral (ESDM).
Sesuai hasil survei “geolistrik”, lanjut dia, di 30 lokasi yang daerahnya mengalami kekeringan di musim kemarau, masih memiliki potensi air.
“Untuk mengatasi kesulitan air bersih warga yang daerahnya tidak memiliki potensi air tetap dilakukan pendistribusian air bersih bersama Disnakertransos,” katanya, menegaskan.
Data di BPBD setempat, Jumlah warga yang melapor kesulitan air bersih, tercatat sebanyak 24.715 KK (56.496 jiwa) di 64 desa yang tersebar di 15 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Temayang, Trucuk, Sukosewu, Ngambon, juga kecamatan lainnya.(ant/iss/ipg)