Festival Dawai Nusantara yang dijadwalkan menjadi ajang pertemuan musisi dan seniman Indonesia, akan digelar di Taman Krida Budaya Jawa Timur, mulai Jumat (5/6/2015) hingga Minggu (7/6/2015).
Festival bertema Artention of Soundnesia ini, akan digelar sejumlah kegiatan. Selain pentas musik dawai, yakni workshop, pameran instrumen serta sarasehan musik, dengan sejumlah pembicara nasional.
Redy Eko Prastyo penggagas sekaligus panitia Festival Dawai Nusantara (FDN) menuturkan bahwa festival yang untuk pertamakalinya dihelat ini adalah wadah pengembangan dan pelestarian musik Nusantara khususnya dengan media instrumen musik dawai.
“Harapan kami dalam festival ini akan terjadi interaksi dan diskusi dikalangan seniman, musisi sekaligus para pemerhati seni khususnya pada musik dawai,” kata Redy Eko Prastyo, saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (28/5/2015).
Masyarakat, kata Redy, berhak mengetahui kekayaan dan keragaman musik negerinya sendiri lewat FDN 2015 ini. “Jangan sampai Kecapi, Rebab ataupun Sasando dari NTT ini hanya tinggal cerita bagi generasi muda,” kata Redy.
Redy mencontohkan dengan festival seperti FDN ini maka orang tak perlu harus menonton Sapek ke Kalimatan, karena pertunjukkannya yang datang ke penonton. Bagi Redy konsep seperti ini bukan menjadi suatu persoalan.
“Sapek itu alat musik tradisional dari Kalimantan. Masyarakat tidak harus ke Kalimantan untuk mengetahi bagaimana Sapek dimainkan. Pada festival ini, berbagai kesenian khususnya yang menggunakan dawai ditampilkan,” kata Redy.(tok)