Anies Rasyid Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memperingatkan agar Ujian Nasional (UN) berbasis komputer jangan dijadikan proyek. Peringatan tersebut disampaikan Mendikbud setelah melihat ada gelagat di beberapa sekolah yang melakukan pengadaan komputer dengan dalih untuk mengikuti UN berbasis komputer.
Mendikbud menilai ini adalah ide kreatif untuk mencari keuntungan, sebab yang diperbolehkan mengikuti program UN melalui komputer hanya sekolah yang sudah memiliki sarananya.
Sekolah yang belum mempunyai agar tidak memaksakan diri, apalagi sampai memaksa anak didik. Niat baik jangan sampai dikotori pikiran jahat dengan menjadikannya sebuah proyek
“Tidak ada perbedaan soal antara UN memakai kertas dengan komputer, kecuali alat untuk mengerjakan UN. Soal UN nanti semuanya adalah model pilihan ganda,” kata Mendikbud melalui ponselnya, Jumat (27/2/2015).
Selain memutuskan bahwa nilai UN mulai tahun 2015 bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa, Kemendikbud juga akan merintis UN dengan komputer, khususnya untuk tingkatan SMA. Karena masih merupakan rintisan, sistem ini akan diberlakukan bagi SMA yang siap.
“UN berbasis komputer, ini adalah perintis untuk tahun ini untuk sekolah-sekolah yang sudah siap dulu,” kata Mendikbud. (jos/iss/ipg)