Angkatan Udara Rusia menggelar latihan yang melibatkan sekitar 250 pesawat terbang dan 12.000 personel militer.
Seperti dilansir BBC, sebagaimana dikemukakan Kementerian Pertahanan Rusia, latihan empat hari itu diselenggarakan untuk memeriksa kesiapan tempur.
Latihan tersebut, berdasarkan laporan kantor berita Rusia Interfax dan Tass, pengujian regu terbang dan pasukan pertahanan udara di distrik militer pusat melibatkan hampir 700 senjata dan perangkat berat militer.
Pesawat jarak jauh Rusia juga diplot untuk melaksanakan serangan rudal pada target latihan.
Ketika ditanyai mengenai sikap tegas Rusia dalam sebuah wawancara TV, Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin bergurau bahwa “tank-tank tidak memerlukan visa”.
Politisi itu masuk dalam daftar pejabat Rusia yang dicekal Uni Eropa dan AS menyusul sanksi aneksasi Rusia di Krimea tahun lalu. Akibatnya, Rogozin tidak bisa bepergian ke daerah Uni Eropa dan AS.
Latihan itu dimulai beberapa hari setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia.
Menurut Petroshenko, militer Ukraina tidak lagi berperang dengan separatis yang didukung Rusia, namun berhadapan langsung dengan militer Rusia.
Tindakan Rusia di Ukraina dan invasi mereka ke wilayah udara Barat telah menyebabkan meningkatnya ketegangan Rusia dengan Barat. (bbc/dwi)