
Fenomena angin kencang masih akan menyambangi Jawa Timur termasuk Surabaya hingga Senin (14/9/2015) sore.
Bambang Setiajid Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda pada Radio Suara Surabaya mengatakan, fenomena angin kencang ini disebabkan dua faktor yang saling bersinergi.
“Faktor pertama adanya tekanan rendah sebesar 1006 milibar di sebelah barat Filipina. Tekanan rendah ini makin menguat daripada kemarin dan ini cukup berpengaruh pada kencangnya angin akhir-akhir ini,” kata dia.
Awal munculnya tekanan rendah ini memang sudah kuat. Namun, tekanan rendah ini tidak akan berpotensi menjadi badai tropis. Ini karena tekanan rendah ini sudah mulai mendekati daratan dan akan musnah.
Selain itu, faktor adanya El Nino juga masih berpengaruh. “El Nino kan sifatnya memang menggeser pola tekanan dampaknya ya angin kencang itu,” ujar dia.
Adanya sinergi dua faktor tersebut memicu munculnya angin kencang yang dirasakan di beberapa daerah di Jawa Timur.
Sementara itu, Ibrahim Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak saat dihubungi suarasurabaya.net juga mengatakan, angin kencang juga menyebabkan gelombang cukup tinggi di perairan.
“Jika kecepatan angin normalnya antara 10-15 km/jam, saat ini maksimum terpantau sampai 21 km/jam. Jadi cukup kencang,” kata dia.
Untuk ketinggian gelombang di perairan utara Jawa antara 1,5-2 meter, mendekati perairan Kalimantan maksimum mencapai 2,5 meter dan di perairan selatan Jawa Timur mencapai 2 meter.
“Memang belum ada warning khusus, tapi dalam kondisi seperti ini jalur perairan hanya bisa dilewati kapal besar. Kapal kecil sebaiknya jangan melintas dulu,” tambah dia. (dwi/dop)