Anak Muda Jangan Punya Mental Babu

Di zaman modern seperti sekarang ini, anak muda Indonesia termasuk generasi muda di Kota Surabaya sudah selayaknya tidak lagi punya mental babu. Mental pembantu yang hanya bisa menjadi pelayan.

“Justru hal itu harus dihapuskan. Bangsa ini punya sejarah besar sebagai bangsa yang memiliki sumber daya besar. Punya masa kejayaaan yang diakui oleh bangsa-bangsa lainnya. Itu yang harus dibangun,” terang Yansen Kamto Chief Executive Kibar Kreasi Indonesia.

Membuka Start Surabaya; Speakup, Yansen Kamto mengajak anak muda tidak hanya puas dengan bayaran yang tinggi atas karya dan kreasinya.

“Tapi berani memilih untuk ikut berbuat sesuatu bagi bangsa ini juga menjadi tanggungjawab kita semua. Termasuk anak-anak muda negeri ini. Dan dikesempatan ini saya menantang anak-anak muda untuk punya mimpi dan mewujudkannya,” tegas Yansen Kamto.

Bersama Dennis Adhiswara owner Layaria.com, Sunny Gho Colorist Marvel & DC Comics, Okto Baringbing peraih silver award dari International Manga Award Jepang serta Faza Meonk kreator si Juki, anak muda Surabaya diajak berpikir tidak hanya kreatif tetapi sekaligus memberi manfaat bagi sesama.

“Dari komik sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita sampaikan kepada orang lain, bahkan kepada bangsa lain. Jepang dikenal gigih dalam perjuangan, itu mereka tampilkan dalam banyak komik. Dan itu memunculkan anggapan bahwa orang Jepang gigih dalam hidupnya. Padahal gak begitu amat,” terang Sunny Gho.

Okto Baringbing yang sejak kecil suka membaca komik menegaskan keinginannya untuk membuat komik yang tidak hanya mencerminkan budaya negeri ini, tetapi sekaligus memunculkan kekuatan dan keperkasaan negeri ini.

“Di zaman Majapahit, sejarah menuliskan bahwa prajurit Majapahit mampu mengusir bala tentara Mongolia yang ketika itu sudah menguasai separuh daratan di bumi. Ini sangat luar biasa, dan sejarah menuliskan itu. Anak muda perlu menyuarakan ini. Karena sangat penting bagi brand negeri ini,” tukas Okto Barimbing.

Digelar di Spazio, Start Surabaya; Speak up, Sabtu (22/8/2015) memilih tema: Creativity for Change mengajak anak-anak muda Indonesia khususnya di Surabaya menghilangkan mental menjadi pelayan. (tok/dop)