Sabtu, 23 November 2024

Aktivis Lingkungan Desak Soekarwo Stop Tambang di Jatim

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Puluhan Aktivis Lingkungan se-Gebang Kertasusila mendesak Soekarwo menyetop penambangan di Jatim dan mengusut kasus pembunuhan Salim Kancil. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Komunitas Peduli Lingkungan (KPL) Se-Gerbang Kertasusila mendesak Soekarwo Gubernur Jawa Timur agar mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil di Lumajang.

Tidak hanya itu, KPL juga mendesak Gubernur Jatim agar menyetop semua bentuk pengrusakan lingkungan atas nama eksploitasi tambang.

“Banyak pertambangan di seluruh Jatim melanggar. Baik itu tambang skala kecil maupun besar. Misalnya, banyak galian C yang menganga di hampir semua daerah di Jatim,” kata Galih Bening Koordinator KPL kepada suarasurabaya.net, Minggu (4/10/2015).

Galih mengatakan, KPL ini terdiri dari gabungan aktivis lingkungan yang ada di Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, dan Madura. Aksi dilakukan dengan orasi bergantian dan menggalang seribu tanda tangan untuk diserahkan ke Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Selasa (6/10/2015).

“Seribu tanda tangan ini sebagai bentuk penolakan masyarakat pada perusakan lingkungan. Pertambangan harus dihentikan. Jangan hanya karena Salim Kancil di bunuh, pemerintah baru sadar,” katanya.

Aksi juga diikuti dengan teatrikal foto Salim Kancil yang ditaburi bunga. Puluhan aktivis tampak menutup mulut dan membawa beragam poster diantaranya, “Antara Tambang dan Pak Karwo”, “Tolak Smelter Freeport di Gresik” dan “Salim Kancil Dibunuh Karena Menolak Tambang”.

Aksi serupa akan digelar kembali dengan massa yang lebih besar di depan Kantor Gubernur pada Selasa 6 Oktober. Demonstrasi juga akan menyerahkan seribu tanda tangan dari masyarakat yang menolak tambang.(bid/iss/rst)

Teks Foto:
-. Foto Salim Kancil aktivis lingkungan yang dibunuh di Lumajang, sekarang menjadi simbol perlawanan. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs