Edi Priyanto Kepala Humas Pelindo III mengungkapkan aksesibilitas multimoda yang diterapkan di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur tinggal menunggu waktu.
“Saat ini kita masih menunggu turunnya proses izin fly over dari Dinas Pekerjaan Umum (PU). Untuk jalur kereta api sudah dibahas dengan Dirjen Kereta Api,” ujarnya pada suarasurabaya.net, di sela-sela Kunjungan Profesional crew Suara Surabaya Media di Terminal Teluk Lamong, Senin (26/1/2015).
Edi menerangkan betapa pentingnya mempunyai aksesibilitas yang bagus demi mendukung lancarnya seluruh transaksi di pelabuhan.
“Meskipun pelabuhan dibangun bagus, tapi aksesibilitas laut tidak lancar, maka percuma. Maka dari itu ada konsep tol laut. Supaya aksesibilitas lautnya lancar,” ungkapnya
Selain menerangkan pentingnya aksesibilitas laut, dirinya juga memaparkan aksesibilitas darat yang tidak kalah pentingnya dengan aksesibilitas laut.
“Selama ini aksesnya untuk jalur darat kan pakai truk. Tapi nanti konsep aksesibilitas darat yang ada di Teluk Lamong tidak hanya itu. Bisa menggunakan jalur kereta api, atau juga menggunakan fasilitas monorel untuk kontainer,” katanya
Masih menurut Edi, konsep multimoda ini berhubungan dengan efisiensi waktu yang diharap nantinya bisa memuaskan pengguna jasa dan masyarakat umum.
“Misalnya, oh orang awam mengatakan pakai kereta api saja, itu mesti efisien. Belum tentu, ketika jarak jauh akses kereta menjadi efisien. Namun untuk jarak dekat tidak efisien. Itu pilihan, yang diserahkan sepenuhnya kepada customer,” jelasnya.
Sementara itu ditambahkan Agung Kresno Sarwono Direktur Operasional dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong, nantinya pelayanan di Terminal Teluk Lamong akan menggunakan sisem online.
“Sistem pelayanan online ini juga untuk efisiensi waktu, sehingga customer tidak perlu antre. Pelayanan online Terminal Teluk Lamong ini bisa diakses 24 jam nantinya,” pungkas Agung. (dop/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
