Minimnya fasilitas pemukiman serta mahalnya lahan perumahan di Kota Surabaya, memberikan dampak yang luar biasa bagi semua elemen masyarakat.
Hal inilah yang mendorong para guru SD Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya untuk melatih para siswanya menjadi arsitek-arsitek kecil. Melalui tangan-tangan mungil itu, muncullah suatu kreaktifitas yang terampil, yaitu merancang dan membanggun rumah minimalis.
Membuat desain rumah yang indah merupakan kepuasan tersendiri yang nilainya justru melebihi rasa bangga ketika berhasil membangunya.
Menurut ustadzah Andri Setiawati sebagai ketua pelaksana menuturkan bahwa, melalui kegiatan ini mengajak siswa menubuhkembangkan kreatifitas.
“Kami ingin mengajak anak-anak menjadi kreatif. Termasuk dengan mendesain bentuk bangunan atau rumah. Dari selembar kertas untuk sketsa serta Karton utuk membuat desain, semoga ini jadi pengalaman menarik,” terang Andri Setiawati.
Diawali dengan membuat sketsa, mengukur hingga kemudian memotong karton dan membangun menjadi sebuah desain rumah dilakukan sendiri oleh para siswa. Para Ustad dan Ustadza hanya mendampingi saja.
Di sudut satu diantara ruang kelas, terlihat kelompok siswa merancang bangun sebuah ruah berbahan Karton dan Gabus. Butuh ketelitian serta kejelian ketika merancang bangun sebuah rumah dan mewujudkannya dalam bentuk miniatur.
“Ini juga bagian dari kepekaan siswa untuk mampu berimajinasi melihat lingkungan disekitarnya. Setelah rampung seluruh karya siswa dalam bentuk miniatur ini akan dipamerkan. Harapan kami siswa mulai membangun kesadaran ikut menjaga lingkungan. Termasuk membuat sketsa pemukiman,” pungkas Andri Setiawati pada suarasurabaya.net, Senin (30/3/2015).(tok/rst)