Jika selama ini halaman sekolah hanya ditanami dengan tanaman hias, maka mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengajak siswa SMPN 34 Surabaya, berkebun. Menanam sayuran.
Memilih sistem penanaman Hidroponik, yang dibuat para mahasiswa Untag Surabaya juga menggunakan arang sekam sebagai media tanamnya. Arang sekam diletakkan di dalam sebuah gelas plastik yang telah diberi lubang pori dan di bagian bawah diberi kain flannel sebagai penyerap nutrisi.
Gelas plastik yang kemudian diletakkan pada pipa yang telah diberi lubang pada sisinya. Bagian dalam pipa diberi pengganjal agar gelas yang berisi tanaman tidak kontak langsung dengan air yang dicampur nutrisi hidroponik AB Mix.
Metode ini disebut hidroponik static solution culture atau lebih dikenal dengan istilah sistem sumbu (wick system) atau teknik apung. “Untuk mengalirkan nutrisi diperlukan aerator. Alat ini berfungsi untuk menyirkulasi nutrisi agar dapat diserap oleh akar dengan baik,” papar Sholeh satu diantara mahasiswa peserta KKN 2015.
Diharapkan dengan cara-cara sederhana seperti itu, kata Sholeh, para pelajar tertarik dan melakukan sendiri penanaman sayuran disekolah maupun dirumah masing-masing sebagai bagian dari kegiatan berkebun.
Penanaman sayuran dengan cara hidroponik di sekolah ini merupakan program kerja mahasiswa peserta KKN Non Reguler Untag Surabaya. Dan dipilihnya SMPN 34 sebagai lokasi, karena keinginan menularkan semangat berkebun.
“Kami ingin mengajak masyarakat utamanya pelajar untuk mulai menyenangi berkebun. Menjaga kelestarian sekaligus mengenal budidaya tanaman melalui sistem hidroponik,” kata Sholeh pada suarasurabaya.net, Kamis (18/6/2015).(tok/wak)