Anis Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengatakan, saat ini banyak orang tua yang mengeluh karena anaknya tidak mempunyai rasa hormat.
Guru di sekolahpun juga merasakan hal yang sama, mereka mengeluh anak didiknya selalu melawan ketika dinasehati.
“Ini merupakan gejala buruk pada karakter anak yang harus dibenahai bersama sama, antara orang tua dan guru,” kata Anis kepada wartawan, Jumat (24/7/2015).
Mendikbud pada acara penekanan pendidikan budi pekerti di kantor Kemendikbud, Jakarta, juga mencermati rapuhnya rasa kebangsaan dan nasionalisme di kalangan anak didik.
Anis menilai, anak anak sekarang lebih mengenal tokoh fiktif di TV seperti batman, spiderman, power ranger, dari pada para pahlawan nasional yang telah mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan, seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman, Imam Bonjol dan Cut Nya Din.
“Untuk menghadapi problem ini mulai tahun ajaran baru 2015 – 2016, wajib hukumnya setiap anak didik mengikuti pendidikan karakter,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan pendidikan karakter nantinya akan mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu bernuansa patriotisme sebelum pelajaran pertama dimulai.
“Ini penting untuk pendidikan budi perkerti dan menumbukan rasa nasionalisme,” kata dia.
Sementara itu, Imam Prasojo Sosiolog UI menilai, merosotnya rasa hormat anak pada orang tua dan anak didik pada guru disebabkan dari orang tua dan guru itu sendiri. Anak didik hanya dijejali mata pelajaran matematika, biologi, tanpa diikuti dengan pendidikan budi pekerti.
“Kalau mau jujur kesalahannya terletak pada orang tua dan guru itu sendiri. Beginilah akibatnya,” kata Imam. (jos/wak/fik)