Ratusan koperasi di Surabaya terancam gulung tikar. Rudy Haryono Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya mengatakan, saat ini ada kurang lebih 1.560 koperasi di Surabaya.
“Ya itu wajar, seperti anak sekolah. Ada yang lulus ada yang tidak,” katanya ketika ditanya tentang masih adanya koperasi di Surabaya yang hampir gulung tikar, Rabu (29/4/2015).
Ia mengatakan, jumlah koperasi yang aktif dari total jumlah yang ada sebanyak 80 persen. Sedangkan sisanya, kata Rudy, masih perlu pendampingan.
Ia mengatakan Pemkot Surabaya tidak akan memberikan “ikan”nya atau modal untuk menambal koperasi. “Tapi kita memberikan pancingnya,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Rabu pagi.
Mengutip komitmen Tri Rismaharini, Rudy mengatakan Pemkot Surabaya akan berperan dalam hal promosi produk-produk UMKM di Surabaya.
“Dan itu terbukti kan. Ada UMKM yang tadinya belum bisa ekspor, sekarang bisa,” katanya.
“Pokoknya kita harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SDM tentang perkoperasian,” ujarnya. Mindset masyarakat, kata dia, harus berubah.
Koperasi, kata Rudy, tidak lagi seperti dulu. “Tempatnya wong susah. Tempat orang tidak punya uang untuk berhutang. Koperasi adalah tempat usaha,” katanya.
Sementara, Djoko Prasetyo Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Surabaya mengatakan koperasi-koperasi besar seperti Koperasi Pelindo III atau koperasi lainnya diharapkan dapat merangkul koperasi-koperasi kecil milik masyarakat.
“Masih jadi PR kita. Koperasi yang beranggotakan masyarakat di Surabaya ini bisa berkembang,” ujarnya. (den/rst)