Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan menegaskan, kehadiran 100 juta kader bela bangsa Indonesia merupakan daya penggentar luar biasa bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu kepentingan nasional.
Dia membandingkan dengan daya tahan dan kebolehan beberapa negara untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya.
“100 juta kader bela bangsa. Luar biasa itu. Bayangkan, 100 juta warga Indonesia bersedia membela negaranya dari semua hal yang merugikan negara, luar biasa. Itu daya penggentar,” katanya, saat bersilaturahmi dengan para pemimpin redaksi, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/12/2015) malam seperti dilansir Antara.
Pada 19 Desember nanti, akan diperingati Hari Bela Bangsa, di Silang Monumen Nasional, Jakarta. Saat itulah dijadikan momen untuk mempertajam penyebaran pemahaman bela bangsa secara massal.
Dia mencontohkan, “Suka atau tidak suka, terlepas dari berbagai hal, satu negara di Timur Tengah yang cuma tujuh juta jiwa penduduknya saja bisa begitu rupa mempertahankan kepentingan nasionalnya. Ini pasti ada apa-apanya. Kita bisa jauh lebih mampu dari itu,” kata dia.
Secara umum, dia memaparkan berbagai tantangan dan ancaman bagi Indonesia, mulai dari narkoba, bencana alam, serangan siber, infiltrasi budaya, penyakit, dan ancaman ideologi.
Saat baru menjadi menteri pertahanan, kata dia, dia menganalisis tentang bahaya bagi Indonesia dari sisi pertahanan. “Kalau perang dengan negara lain, itu masih sangat jauhlah… Yang bahaya nyata itu ada di depan mata, di antaranya narkoba dan ketidakdisiplinan. Ini nyata,” kata dia. (ant/dwi)