Sabtu, 23 November 2024

Waspadai Hujan di Lereng Kelud, Berpotensi Lahar Dingin

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Meski erupsi Gunung Kelud sudah berhenti, ditegaskan Hendrasto Kepala Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (15/2/2014) ini masyarakat perlu mewaspadai hujan yang turun di lereng dan sekitar Gunung Kelud lantaran itu berpotensi terjadinya lahar dingin.

”Saat ini erupsi Kelud sementara berhenti. Hembusan asap putih kehitam-hitaman arahnya berubah-ubah dari barat, barat laut, dan utara. Tapi yang perlu diwaspadai adalah turunnya hujan di lereng dan sekitar Gunung Kelud yang berpotensi terjadinya lahar dingin,” terang Hendrasto pada Radio Suara Surabaya.

Kepada masyarakat, Hendrasto mengimbau agar tidak melakukan aktivitas di dekat sungai-sungai atau lembah yang merupakan hulu dari Gunung Kelud, saat terjadi hujan di lereng maupun kawasan sekitar Gunung Kelud.

“Kalau aliran lahar dingin itu bisa melebihi 10 km radiusnya. Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di dekat sungai atau lembah yang berhulu ke Gunung Kelud. Berbahaya, berpotensi lahar dingin,” tambah Hendrasto.

Sementara itu, terkait adanya kabar gas beracun, Hendrasto menjelaskan bahwa kemungkinan gas beracun hanya ada di radius 1 hingga 2 km dari pusat kawah. Kemungkinan, hanya abu halus yang membawa bau belerang.

“Gas itu jika terbawa hembusan angin maka akan terurai. Dan yang terbawa dari abu halus itu kemungkinan bau belerang. Karena gas beracun biasanya hanya ada di sekitar 1 hingga 2 km dari pusat kawah. Tapi tetap harus diwaspadai,” tegas Hendrasto.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs