Minggu, 24 November 2024

Warga Dolly Diminta Tak Anarkis Sikapi Penutupan Lokalisasi

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Suasana pertemuan perwakilan warga sekitar Dolly dengan Komisi D DPRD Surabaya. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya minta warga sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak tak terpancing aksi anarkis dalam menolak rencana penutupan lokalisasi yang akan digelar pada Rabu (18/6/2014) besok.

Permintaan ini disampaikan Baktiono, Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Surabaya ketika menerima perwakilan puluhan pekerja dan warga sekitar lokalisasi dolly di kantornya, Selasa (17/6/2014).

“Yang kami harapkan di sana, jaga kerukunan tidak anarkis walaupun sudah ada pancingan-pancingan,” kata politisi dari PDI Perjuangan ini.

Kalaupun tetap menolak penutupan, kata Baktiono, maka harus dilakukan dengan cara-cara yang tak melanggar ketentuan. Aparat kepolisian juga harus sigap menjaga agar kondisi di sekitar lokalisasi tetap kondusif.

Sementara itu, kedatangan para penghuni lokalisasi ke DPRD ini memang untuk mengadukan kondisi Dolly yang menurut mereka semakin tak kondusif.

Ngadiman, Ketua RW 12, Kelurahan Putat Jaya mencontohkan pada Selasa pagi tadi ada seorang pemuda pengendara sepeda motor yang dengan sengaja melempari sebuah wisma dengan batu. Beruntung pemuda ini bisa diamankan warga dan segera diserahkan ke kepolisian setempat.

Selain itu, perwakilan warga datang ke DPRD Surabaya juga untuk menjelaskan alasan mereka menolak rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak.

“Hingga saat ini kami tak pernah mendapatkan sosialisasi resmi. Kepala Dinas Sosial, Kasatpol PP, Bakesbanglinmas, tak pernah sekalipun mendatangi kami untuk sosialisasi,” kata Ngadiman, Ketua RW 12, Kelurahan Putat Jaya.

Sosialisasi pernah dilakukan sekali, itupun hanya diwakili oleh Camat Sawahan. Saat sosialisasi itupun, juga tidak diberikan kesempatan untuk berdialog.

Sugianto, salah satu koordinator warga juga mengatakan, hingga saat ini warga juga belum mendapatkan detail study yang dilakukan pemerintah kota terkait rencana penutupan ini.

“Kami kawatir nanti Dolly hanya ditutup dan akhirnya malah terjadi lokalisasi liar yang tak terpantau,” ujarnya. Karenanya, kalaupun akan ditutup, maka warga berharap pemerintah memberikan terlebih dahulu janji-janji yang telah diberikan.

Dia mencontohkan, untuk menggusur PKL, maka harus disediakan dulu sentra PKL. Begitupun kalau akan menutup Dolly, harusnya segera disediakan terlebih dulu lapangan pekerjaan baru. (fik/edy)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs