Ratusan warga RW 03 Dukuh Kendung, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo Surabaya, sekitar 400 orang Senin (10/2/2014) melakukan pemblokiran Jl. Bukit Palma di kawasan Citraland Surabaya.
Warga menuntut pembayaran ganti rugi, atas lahan yang digunakan untuk membangun fasilitas umum berupa jalan oleh PT Citraland, dengan panjang panjang 300 meter dan lebar kurang lebih 7 meter. Tanah yang telah digunakan selama 15 tahun tersebut, belum ada kompensasi apapun yang diterima oleh warga.
Muhammad Salki koordinator aksi mengatakan, pihak warga menginginkan ganti rugi sebesar Rp. 200 juta atas tanah tersebut. Namun pihak PT. Citraland hanya menyanggupi membayar kompensasi sebesar Rp. 50 juta.
“Kami sudah mediasi berulang kali, lebih dari tujuh kali. Tapi hasilnya tetap sama saja. Maka dari itu, hari warga menutup jalan, sampai tuntutan ganti rugi Rp. 200 juta disepakati pihak PT. Citraland,” kata Salki kepada suarasurabaya.net, Senin (10/2/2014).
Dia menambahkan, warga menginginkan lahan mereka seluas 468 meter persegi dari total luas 1.040 meter persegi di bayar oleh PT. Citraland. Warga menuntut PT Citraland untuk membayar dengan harga per meter persegi sebesar Rp 2 juta. Sementara tanah seluas 572 meter persegi telah ada kesepakatan tukar guling untuk lahan pemakaman.
“Tinggal 468 meter per segi lagi, yang diminta warga untuk segera dilakukan pembayaran. Dengan harga per meter Rp 2 juta, tapi pihak PT Citraland hanya menawar Rp. 500 ribu per meter persegi. Apabila belum ada kesepakatan, maka warga tetap menutup jalan,” kata Salki.
Pantauan suarasurabaya.net, hingga Senin siang, aksi pemblokiran warga Dukuh Kendung, dilakukan sejak pukul 07.00 WIB masih berlangsung. Warga melakukan penutupan jalan, dengan menggunakan bambu dan mendirikan tenda. Selain itu, warga juga membentangkan spanduk yang bertuliskan “Jalan ditutup PT Citraland kembalikan tanah warga”.
Dan dalam aksi ini, sekitar 50 personel dari Polsek Benowo yang di back up Polrestabes Surabaya disiagakan mengamankan jalannya aksi. Akibat penutupan ini, arah menuju Perumahan Bukit Palma dan daerah Menganti tidak bisa dilewati kendaraan. (wak/rst)
Teks Foto:
– Warga menutup jalan Bukit Palma dengan mendirikan tenda dan memasang barikade bambu.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net