Jumat, 22 November 2024

Usai Ditampar Anak Kandung, Seorang Ayah Meninggal Dunia

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Jenazah Soegyo Soebagyo (72) warga Jl. Medokan, Semampir Indah Gg. V, Surabaya saat di kamar mayat RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Diduga karena dianiya anak kandungnya, Soegyo Soebagyo (72) warga Jl. Medokan, Semampir Indah Gg. V, Surabaya meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif dirumah sakit, Rabu (12/11/2014).

Kejadian bermula saat terjadi cekcok mulut antara Soegya Soebagyo dengan Dodik (34) anak kandungnya yang tinggal serumah. Mereka hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Setelah terjadi cekcok, Dodik kemudian memukul ayahnya dan mengenai pipi kiri. Tetangga depan rumah korban yang mengetahuinya, langsung mencoba melerai. Tidak lama setelah pemukulan, korban mengaku sesak nafas, kemudian di bawa ke RS Haji Surabaya.

AKP Tantang Panjaitan Kanit Reskrim Polsek Sukolilo mengatakan, dari hasil pemeriksaan saksi kejadian penganiayaan sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah pemukulan, korban merasa sesak nafas kemudian warga membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Setelah sempat dirawat, korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD dr. Soetomo untuk dilakukan otopsi,” kata AKP Tantang Panjaitan kepada wartawan.

Dia menambahkan, setelah mendapatkan laporan dari ketua RT setempat, pihaknya kemudian menjeput anak korban untuk dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Sukolio. Tatang menambahkan, hingga saat ini belum diketahui motif pemukulan, karena Dodik pelaku penganiayaan masih shock dan belum bisa dimintai keterangan.

“Menurut keterangan saksi, Dodik ini diduga stres karena tidak mempunyai pekerjaan. Tapi kami belum mendapatkan keterangan dari pelaku pemukulan, dia (Dodik-red) masih shock,” ujarnya.

Pihak kepolisian juga berencana untuk melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan pelaku penganiayaan. “Besok rencananya kami akan memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku penganiayaan, dan menunggu hasil otopsi, apakah korban meninggal karena pemukulan, tau karena penyakit bawaan,” kata dia. (wak/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs