Alat uji emisi gas buang untuk sepeda motor bisa menjadi kendala serius jika {tooltip30} diberlakukan di daerah. Ini karena tidak ada satupun alat ukur yang ada di Indonesia mampu mengukur emisi gas buang sepeda motor.
Kata Adi Priyo Sembodo yang akrab dipanggil Ganton pengamat otomotif dari Oto Point, emisi gas buang sepeda motor nilainya bisa 10 kali lebih emisi gas buang mobil. “Penyebab tingginya emisi gas buang sepeda motor karena mesin sepeda motor di Indonesia dirangkai bersilinder tunggal,” kata dia.
Dijabarkan juga oleh Ganton, seluruh populasi sepeda motor di Indonesia punya spesifikasi mesin terendah dari yang dikeluarkan pabrikannya di luar negeri. Ada banyak sebab kenapa Indonesia jadi seakan ‘pasar buangan industri otomotif dunia’, diantaranya beberapa waktu lalu karena kadar timbal BBM di Indonesia tergolong tinggi.
Jika alat ukur {tooltip31} itu dipaksakan dipakai untuk mengukur sepeda motor, sudah bisa dipastikan alat itu bakal error. Jika sudah demikian, maka untuk melakukan reset membutuhkan dana puluhan juta perunit alat ukur.
Pengecualian ada di bengkel-bengkel resmi Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) otomotif. Kata Ganton, beberapa ATPM sudah melakukan ‘penyesuaian’ pada alat ukur itu sehingga ‘dipaksakan’ bisa digunakan untuk sepeda motor di Indonesia.
Jika kebijakan ini diberlakukan, maka pemerintah hanya punya sedikit pilihan. Diantaranya membeli alat ukur khusus untuk sepeda motor yang harganya sangat mahal untuk melayani puluhan juta sepeda motor dan atau bekerjasama dengan bengkel-bengkel ATPM yang sudah memiliki alat ukur itu dalam jumlah terbatas.(edy)
Teks Foto ;
– Uji emisi sepeda motor yang dilakukan sebuah ATPM sepeda motor
Foto : dok suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
