Menolak referendum untuk Papua, kelompok aktivis Panji Nusantara, Jumat (17/10/2014) menggelar aksi dan menyampaikan aspirasi di lapangan upacara Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V Brawijaya.
Mengenakan kaos warna hitam, puluhan massa aksi langsung merangsek masuk ke lapangan upacara dan memilih menggelar aksinya di bawah patung prajurit Kodam V Brawijaya yang berada disisi timur lapangan upacara.
“Referendum untuk Papua adalah kekeliruan. Kesalahan besar pemerintah kita saat melepas Timor Timur jangan sampai terulang lagi pada pemerintahan Jokowi. Untuk itu kami berharap pemerintahan yang baru tidak memberikan referendum bagi Papua. Hingga hari ini Papua adalah bagian dari Indonesia,” teriak Zahdi koordinator aksi.
Usai melakukan orasi, Zahdi memimpin kawan-kawan seperjuangan mereka untuk membacakan naskah Sumpah Pemuda, dan masih tetap bertahan di area lapangan upacara Makodam V Brawijaya. Sesekali terdengar teriakan dari massa aksi: NKRI Harga Mati!
Sementara itu, ditemui di lokasi lapangan upacara Makodam V Brawjiaya, Kolonel Infanteri Dedy Agus Purwanto assisten intelijen Kasdam V Brawijaya bersama Kolonel Artileri Totok Sugiharto kepala penerangan Kodam V Brawijaya, menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan aspirasi Panji Nusantara ke tingkat atas.
“Tentunya kami akan sampaikan aspirasi kawan-kawan ini. Mereka mengingatkan agar Papua tidak sampai diberikan referendum. Bagaimanapun aspirasi masyarakat akan kami sampaikan ke tingkat komando atas,” papar Kolonel Arm. Totok Sugiharto pada suarasurabaya.net, Jumat (17/10/2014).(tok/ipg)