Tim SAR masih mengevakuasi empat jenazah korban pesawat jatuh di pantai Un, Kota Tual, Minggu (19/1/2014).
“Proses evakuasi masih berjalan, dan seluruh jenazah sudah dimasukkan ke kantong mayat, dan menunggu kedatangan mobil ambulance,” kata RM Waremra Ketua DPRD Kota Tual saat dihubungi dari Ambon, seperti dilansir dari Antara, Minggu (19/1/2014).
Dia menambahkan, tim SAR bersama seluruh anggota Muspida dan masyaralat Kota Tual saling membantu mengevakuasi para korban yang diduga merupakan pilot bersama tiga awak pesawat.
Sementara itu, hingga saat ini Amran Hamid Kepala Bandara Kota Tual maupun Letkol (Penerbang) Ketut Komandan Pangkalan Udara setempat, belum bisa dihubungi, karena ikut melakukan evakuasi para korban, dan melakukan pendataan korban.
Menurut Waremra, Danlanud sempat mengatakan pilot pesawat milik PT Intan Angkasa ini meminta izin secara resmi untuk melakukan pendaratan di Bandara Dumatubun Langgur.
Namun, karena kondisi cuaca yang buruk menyebabkan pilot sempat berputar-putar di atas Kota Tual dan Langgur, sampai akhirnya pesawat jatuh sekitar pukul 12.00 WIT.
“Pesawat berukuran kecil dengan nomor register Wisky India Tenggo ini terjatuh dan terbakar di pantai Un, tapi tidak mengenai permukiman penduduk, sehingga tidak ada kerusakan rumah warga maupun korban dari kalangan warga,” kata dia.
Dia menambahkan, pesawat terbang tersebut bertolak dari bandara Sentani (Papua) menuju Kota Tual, Maluku, dan rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. (ant/wak/rst)