Untuk mengantisipasi maraknya perjudian saat Piala Dunia digelar, dan menekan perjudian yang yang ada di Surabaya, Polrestabes Surabaya membentuk tim Mesi. Tim ini dibentuk untuk memburu para penjudi bola.
Kombes Pol Setija Junianta Kapolrestabes Surabaya mengatakan, tim manajemen antisipasi judi (Mesi) terdiri dari unsur Informasi dan Teknologi, Satreskrim, dan Bhabinkamtibmas. Ketiga unsur tersebut akan bekerjasama untuk melacak semua praktik perjudian yang ada di Surabaya.
“Menjelang Piala Dunia, kami terjunkan tim Messi, untuk mengantisipasi maraknya perjudian. Belajar dari pengalaman, selama pelaksanaan turnamen sepak bola internasional, termasuk Piala Dunia, perjudian semakin meningkat,” kata Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan, Kamis (5/6/2014).
Dia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pemantauan di tempat-tempat yang menggelar nonton bareng (Nobar), untuk mengantisipasi perjudian di tempat-tempat tersebut. “Biasanya tempat nobar itu tidak luput juga dari ajang perjudian, sehingga kami akan memantau,” ujarnya.
Saat pertandingan uji coba piala dunia, kata setija, judi bola sudah marak di Surabaya. Bahkan belum lama, subnit Vice Control (VC) Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua orang, yaitu Erwin (35) warga Dukuh Kupang dan Rudi (40) warga Pucang Surabaya yang menjadi pengepul situs judi online.
Kedua tersangka setiap bulannya mendapat omset yang cukup besar yaitu antara Rp. 30 juta hingga Rp 50 juta. Polisi mengamankan barang bukti laptop, Ipad, rekening, dan print out account milik kedua tersangka.
Polretabes Surabaya, dalam tiga bulan terakhir menangani 27 kasus judi bola online. Sementara sejak Januari hingga awal Juni, Polrestabes dan Polsek jajaran, telah menangani 285 kasus perjudian dengan 473 tersangka. (wak/rst)
Teks Foto:
– Kombes Pol Setija Junianta Kapolrestabes Surabaya (tengah), Kompol Suparti Kasubbag Humas (kanan) menunjukkan barang bukti yang berhasil diamankan.
foto: Wakhid suarasurabaya.net