Organda Tanjung Perak dan Pelindo III membentuk konsorsium untuk pengadaan 100 unit truk trailler berbahan bakar gas. Pengadaan ini untuk antisipasi kebijakan konversi BBM ke BBG. Rencananya, truk-truk berbahan bakar gas ini akan dioperasikan di Pelabuhan Teluk Lamong yang dijadwalkan bakal dibuka antara bulan Mei dan Juni tahun ini
“Ini juga untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah terkait penggunaan bahan bakar gas, oleh karena itu di pelabuhan Teluk Lamong nantinya untuk operasionalisasi angkutan diwajibkan menggunakan bahan bakar gas dan bukan bensin lagi,” kata Ayup Hosea Ketua Bidang Hubungan Organisasi Organda Tanjung Perak.
Untuk tahap awal, lanjut Ayup, penggunaan bahan bakar gas hanya dilaksanakan di pelabuhan Teluk Lamong saja. “Konsorsium Pelabuhan Teluk Lamong memang kerjasama Pelindo III, Organda Tanjung Perak yang secara khusus mengurusi angkutan di pelabuhan,” tegas Ayup.
Dan untuk pelaksanaan rencana itu, sambung Ayup, dijadwalkanakan datang sekurangnya 100 unit truk trailler ukuran 40 feet, produk dari China yang menggunakan bahan bakar gas.
“Tahap awal Mei nanti akan datang langsung dari China, sekitar 25 unit trailler 40 feet yang dirancang menggunakan bahan bakar gas. Dan secara bertahap kemudian akan datang kembali truk trailler lainnya,” pungkas Ayup Hosea pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/3/2014).
Pemerintah sejauh ini menjanjikan pembangunan 12 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBBG) di jalur-jalur penting seperti Surabaya-Banyuwangi, Surabaya-Malang, dan Surabaya-Jombang. “Sejauh ini masih janji. Mudah-mudahan direalisasikan. Kalau tidak, armada kami bisa mogok di jalan tidak dapat bahan bakar,” ujarnya.(tok/edy)