Perkembangan sosial, masyarakat yang semakin pesat, semakin menafihkan sekat-sekat perbedaan yang dulu kokoh membatasi etnis satu dengan lainnya. Sehingga memunculkan doktrin sesat yang sepertinya tidak lagi lazim dimaknai, diikuti bahkan diterapkan dizaman ini.
“Justru saya merasa larangan-larangan yang disampaikan orangtua, terkait dengan pernikahan atau memilih pasangan, membulatkan tekad untuk membuat penelitian bagi skripsi yang akan saya buat ketika itu,” cerita Emilia Stephanie Handoko, peraih Cumlaude pada wisuda Universitas Kristen Petra 2014 ini.
Dengan skripsi berjudul: Interaksi Sosial Pasangan Jawa-Tionghoa Dalam Pernikahan Beda Etnis di Surabaya, Emilia menemukan data bahwa persoalan paling krusial dan selalu muncul lebih pada keluarga pihak perempuan, sehubungan dengan doktrin yang disampaikan oleh orangtua.
Tetapi, lanjut Emilia, justru ada temuan lain yang ternyata sangat luar biasa. “Pernikahan beda etnis justru membangun karakter masing-masing pasangan menjadi lebih baik lagi. Belajar untuk saling toleransi, saling pengertian satu dan lainnya. Ternyata ada sisi positif yang cukup bagus dari perbedaan etnis tersebut,” kilah Emilia saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (27/8/2014).
Menjadi mahasiswa program studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, diakui Emilia membuat dirinya lebih terbuka terhadap hal-hal baru. “Perbedaan etnis ternyata tidak menjadikan hambatan untuk belajar saling menghormati, saling mengerti, dan bertoleransi,” tambah Emilia.
Emilia Stephanie Handoko mahasiswi Sastra Tionghoa UK Petra Surabaya berhasil meraih IPK 3,91 dan menjadi satu diantara 195 wisudawan Cumlaude Strata 1, yang akan mengikuti wisuda ke 66 pada 29 – 30 Agustus 2014 di Auditorium UK Petra Surabaya.
“Total seluruh mahasiswa yang akan mengikuti wisuda ke 66 ini, sebanyak 968 wisudawan. Dengan rincian, 942 wisudawan program strata 1, ditambah 26 wisudawan pasca sarjana. Dan Emilia Stephanie Handoko satu diantara 195 wisudawan strata 1 dengan predikat Cumlaude,” papar Ajeng Pamungkas humas Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Rabu (27/8/2014).(tok)