Sebagai satu diantara upaya mencegah dan menangkal siswa melihat tayangan pornografi, sekolah pilih larang siswa bawa gadget ke sekolah.
Muslichan kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya mengatakan, pihaknya terpaksa memilih kebijakan kurang populer dimata siswa dalam rangka mencegah dan menangkal tayangan pornografi.
“Kami terpaksa melarang segala bentuk gadget, termasuk laptop dibawa oleh siswa ke sekolah. Ini adalah satu upaya kami mengantisipasi, mencegah sekaligus menangkal anak didik dapat menyaksikan tayangan pornografi,” terang Muslichan.
Dengan berbagai kemudahan untuk mengakses internet, lanjut Muslichan, ditambah semakin murahnya perangkat gadget, mulai dari handphone hingga perangkat laptop mendorong siswa untuk lebih mudah memuaskan rasa ingin tahunya.
Dari internet, berbagai kebutuhan pengetahuan memang dapat diakses. Tetapi jika keliru memanfaatkan kemudahan itu, sangat fatal akibatnya. “Sekarang ini, kriminalitas dan berbagai bentuk perilaku tidak baik, amoral, ada di internet,” tambah Muslichan.
Dan oleh karena itu, pihaknya melarang segala bentuk gadget dibawa siswa kelingkungan sekolah. “Untuk laptop, jika memang guru memberikan perintah untuk membawa, siswa boleh membawa dengan pengawasan guru,” tegas Muslichan.
Senada dengan itu, Fransiscus Xaverius Rudy pengajar SMP Stanislaus, Surabaya juga menyampaikan bahwa sekolahnya melarang siswa membawa laptop maupun handphone kedalam sekolah, juga sebagai bagian pengawasan penggunaan internet.
“Kalau sejak awal mereka dibiarkan untuk mudah dan gampang mengakses internet , justru ini mengkhawatirkan terjadinya penyalahgunaan yang ujungnya membuka situs-situs pornografi itu. Kebijakan kami melarang itu disekolah,” tegas FX. Rudy pada suarasurabaya.net, Jumat (28/2/2014).(tok/rst)
Foto: Ilustrasi