Bersamaan dengan dioperasionalkannya traffic light (TL) di bawah flyover Pasar Kembang, dipastikan bakal terjadi kepadatan di sekitar kawasan Pasar Kembang dan pemilik usaha di kawasan itu berharap masih tetap bisa survive.
“Jangan malah nanti, lalu lintasnya lancar, tidak ada kemacetan di sekitar Pasar Kembang, tapi pemilik toko di Pasar Kembang ini malah bangkrut. Tutup semua, lantaran jalannya sudah tidak macet lagi. Kalau bisa jangan,” kata Sugiono pemilik toko elektronik.
Sugiono berharap, jika TL sudah difungsikan dan kepadatan atau kemacetan di Pasar Kembang sudah bisa diurai, mestinya nasib para pemilik usaha di sepanjang kawasan Pasar Kembang juga dipikirkan. “Harapan kami seperti itu,” kata Sugiono.
Hariawan satu diantara pengelola toko emas di Pasar Kembang, kepada suarasurabaya.net, menyampaikan bahwa sejak pembangunan flyover Pasar Kembang hingga saat difungsikannya TL baru, usahanya mengalami penurunan.
“Kalau dibandingkan sebelum adanya pembangunan itu, memang ada penurunan penghasilan kita. Meskipun waktu itu agak macet, merambat, tapi tetap bisa jalan. Dan pembeli bisa parkir dekat toko. Tapi, sekarang ini jadi sempit parkirnya,” kata Hariawan.
Sama seperti Sugiono, yang sudah membuka usaha di Pasar Kembang sejak sekitar 10 tahun lalu, Hariawan juga berharap bahwa pembangunan flyover Pasar Kembang termasuk difungsikannya TL baru, tidak membuat usaha mereka makin terpuruk.
“Mohon pemerintah kota juga melihat nasib kami. Jangan cuma butuh kelancaran, tidak macet, tapi nasib kami yang carii makan di kawasan ini malah tidak bisa. Semoga usaha kami tetap bisa bertahan dan pembeli tetap datang,” tegas Hariawan pada suarasurabaya.net, Selasa (15/4/2014).
Seasuai jadwal, Dishub Surabaya Selasa (15/4/2014) membuka akses di bagian bawah flyover Pasar Kembang dengan memfungsikan TL di bawah flyover Pasar Kembang tersebut.(tok/dwi)
Teks foto:
– Deretan toko ada di sekitar akses kawasan Pasar Kembang, Surabaya.
Foto: Totok suarasurabaya.net