Rabu, 30 Oktober 2024

TKI asal Madiun Belum Pasti Terjangkit Ebola

Laporan oleh Larasati Putri Ayuningtyas
Bagikan
Ilustrasi. CNN

Sebelum dirawat di RSU Dr Soedono Madiun, MUG, 29 tahun, TKI yang baru pulang dari Liberia sebenarnya sempat menjalani serangkaian karantina. Bahkan ketika masih di Liberia, yang bersangkutan juga sempat dikarantina.

“Saat itu pada 27 Oktober ada 28 TKI dipulangkan dari Liberia, mereka sebenarnya sudah dikarantina enam hari di Liberia,” kata Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Jawa Timur, Sabtu (1/11/2014).

Menurut dia, 28 TKI yang bekerja sebagai tukang kayu di Liberia ini, kebetulan seluruhnya berasal dari Jawa Timur. 22 orang dari Madiun, lantas empat orang warga Kediri dan masing-masing seorang dari Pasuruan dan Tulungagung.

Sesampai di Jakarta, ke-28 orang ini sebenarnya juga sempat dikarantina sehari. Setelah dinyatakan bebas virus ebola, mereka lantas diperkenankan pulang ke rumahnya masing-masing.

Dari 28 orang itu, MUG, yang merupakan warga Madiun tiba-tiba mengalami panas tinggi. MUG lantas sempat dibawa ke puskesmas. Mengetahui yang bersangkutan baru pulang dari Liberia, pihak puskesmas mengirimnya ke RSU Dr Soedono Madiun.

“Kami masih selidiki, yang jelas di daerah Madiun saat ini memang sedang endemik Malaria,” kata mantan Bupati Ngawi ini.

Menurut dia, setelah menjalani perawatan di ruang isolasi, kondisi pasien saat ini sebenarnya sudah mulai membaik. Panasnya juga sudah mulai turun.

Harsono mengatakan, kondisi MUG memang sempat mencurigakan karena mengalami gejala mirip ebola yaitu mengalami panas tinggi. “Tapi kalau ebola biasanya disertai pendarahan dan muntah darah,” kata dia.

Untuk memastikan serangan virus ebola, dinas kesehatan juga akan segera membawa sample darah yang bersangkutan untuk diperiksa di laboratorium.

Hal yang sama juga menimpa SJ, 46 tahun. TKI asal Kediri ini juga mengalami kondisi yang sama dengan MUG dan saat ini juga dirawat di ruang isolasi RSU Pare, Kediri.

Yang pasti, Harsono memastikan jika virus ebola tidak gampang menular sehingga masyarakat tidak perlu kawatir. Apalagi negara-negara suspect juga telah menerapkan standar pengamanan tinggi bagi siapapun yang akan keluar dari negara tersebut. “Asalkan tubuh dalam kondisi sehat, virus juga sulit menular,” kata dia. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 30 Oktober 2024
34o
Kurs