TKI sering juga disebut sebagai pahlawan devisa negara tapi TKI juga sering mendapatkan perlakuan yang tidak layak diantaranya korban permainan kurs mata uang asing saat menukarkan uang di bank.
Kresnayanayahya Pakar Statistik dan Consultan Bisnis dari Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, kurs mata uang asing yang dimiliki para TKI dilewatkan bank kemudian di daerah ditarik dalam bentuk rupiah.
“Ini yang seringkali ada persoalan, kasihan karena mereka dipermainakn nilai tukarnya oleh bank-bank di daerah. Tapi mereka yang punya bank account sudah punya kekuatan tawar dengan cara nariknya di sini dalam bentuk rupiah tanpa harus rugi kurs,” kata dia.
Kejadian ini sering terjadi karena kurangnnya edukasi pada TKI. Akibatnya TKI mendapat nilai tukar rupiah lebih rendah dari harga pasaran.
Untuk mensiasati ini, pemerintah harusnnya mengambil peran dengan mengedukasi TKI membuka aqount bank di luar negri dengan storan sudah dalam bentuk rupiah yang bisa diambil di Indonesia.
“Kita harusnya mengajari para TKI untuk membuat account bank di tempat mereka bekerja dan yang di Indonesianya diambil dalam bentuk rupiah langsung. Waktu menyetornya di negara asal sudah diperhitungkan dengan nilai tukar resmi,” ujar dia.
Dengan begitu, lanjut dia, sudah bisa memberi semacam jaminan bahwa dia tidak ditipu atau dimanfaatkan ketidaktahuannya tentang nilai tukar. Tiap tahu kita mendengar cerita seperti ini dan mengapa para TKI ini seringkali disalahmanfaatkan.
“Karena punya uang dalam nilai tukar yang harusnya misalnya hari ini nilai dolar Rp.11.500 mungkin mereka cuma dibayar Rp.10.000, itu yang membuat tidak wajarnya. Harus ada usaha mendidik atau memberi panduan agar mereka tidak disalahmanfaatkan olehbank-bank tertentu,” tambah dia. (dwi/rst)