Jumat, 22 November 2024

Surabaya Raih Penghargaan Tata Kelola Kota Terbaik dari EAROPH

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Tri Rismaharini, Walikota Surabaya raih penghargaan tingkat dunia dalam menyelenggarakan good governance kategori Mayor Recognition’s Awards (MRA) dari The Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements (EAROPH).

Penghargaan diberikan pada Senin (11/8/2014) bersamaan dengan pelaksanaan kongres internasional EAROPH ke-24 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta.

Hermanto Dardak, Vice President EAROPH, dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net mengatakan, Indonesia sebagai bagian penting sistem kota-kota regional memberikan komitmen untuk mendukung usaha-usaha nyata dalam perencanaan dan pembangunan kota yang berketahanan serta menjalankan kebijakan pembangunan kota yang berkelanjutan.

“Untuk itu, para walikota berperan penting sebagai pemimpin dan ujung tombak dalam mewujudkan kota yang layak huni,” kata Hermanto Dardak.

Pada kesempatan menerima penghargaan, Tri Rismaharini berkesempatan menyampaikan materi dengan tema “Tantangan Pemerintah Kota Masa Kini”. Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya tersebut memberikan paparan dihadapan sekitar 40 walikota se-Asia Pasifik.

Dalam paparannya, Risma lebih banyak mengupas tentang Government Resources Management System (GRMS) atau sistem manajemen sumber daya pemerintahan. Sebagaimana diketahui, bahwa Surabaya telah menerapkan GRMS sejak tahun 2003. Sistem tersebut saat itu diproyeksikan menggantikan tata cara manual.

Hasilnya, kinerja pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien. “Kami bisa hemat dari segi pengeluaran dan pekerjaan juga lebih mudah dan praktis,” kata dia.

Sejak saat itu hingga sekarang, Pemerintah Kota Surabaya konsisten mengembangkan sistem manajemen pemerintahan berbasis teknologi informasi. Disamping mempermudah pekerjaan, sistem tersebut juga membuat kinerja pemerintahan dapat dikelola secara transparan dan akuntabel.

Tak ketinggalan, mantan Kepala Bappeko Surabaya itu juga menjelaskan tentang sistem perizinan online Surabaya Single Window (SSW). Melalui SSW, dia berharap masyarakat dapat semakin terlayani dengan baik, khususnya untuk pelayanan perizinan.

“Dengan begitu, masyarakat akan semakin nyaman tinggal di Surabaya karena tidak ribet dan tentu saja investasi juga semakin mudah,” kata dia.

Terpisah, Ifron Hady Susanto, Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, mengatakan, dalam hal penerapan good governance, Surabaya memang tak diragukan lagi. Selama ini, Kota Pahlawan sudah menjadi barometer pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik.

Indikatornya adalah banyaknya tamu dari daerah lain yang datang berkunjung hanya untuk belajar lebih dalam tentang sistem pemerintahan di Surabaya. “Hampir tiap hari kami selalu kedatangan tamu dari kota lain. Bahkan ada juga yang dari negara lain seperti Malaysia dan Thailand. Mereka datang untuk studi banding GRMS maupun SSW,” ujarnya.

Tak hanya itu, keberhasilan Surabaya sebagai satu-satunya kota di Asia Pasifik yang mampu menyabet dua kategori dalam penghargaan Future Gov pada 2013 di Thailand seakan mempertegas bahwa perkembangan tata kelola pemerintahan di Surabaya sudah sejajar dengan kota-kota maju di negara lain.

“Itu artinya, kita tak perlu minder karena sudah setara dengan kota-kota maju lainnya,” kata Ifron.

Sekadar diketahui, EAROPH yang kali ini memberikan penghargaan merupakan organisasi non-pemerintah yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Organisasi tersebut pertama kali berdiri pada 1956 di New Delhi, India dengan platform multilayer, di antaranya masalah ekonomi, urbanisasi, permukiman penduduk, dan lain sebagainya. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs