Meski Surabaya merupakan kota besar yang padat penduduk, namun dibalik kepadatannya, Surabaya masih memiliki lahan pertanian yang cukup besar.
“Ini kelebihan dari Kota Surabaya, lahan pertaniannya luas total ada 1000 hektare seperti di bagian barat, timur, dan selatan,” kata Muhammad Fisker Kabag Humas Pemkot Surabaya saat dihubungi Radio Suara Surabaya Sabtu (13/9/2014) sore.
Fisker menambahkan, banyak kelompok tani yang memanfaatkan lahan tersebut. Bahkan, 1 hektare lahan mampu menghasilkan 10 ton padi.
Total lahan pertanian yang ditanam padi hari ini ada 77 hektare di Sukolilo.
“Tadi yang ditanam ada 77 hektare, dan setiap 1 tahun, petani disini kalau musim kemarau menanam padi, sedangkan kalau musim hujan petani beralih ke budidaya lain seperti ikan dan udang,” katanya.
Untuk tanaman yang dipanen, lanjut Fisker, khusus wilayah di Sukolilo tiap bulannya bisa menanam sayur hampir 300 ton yang kemudian dijual ke pasar-pasar, sehingga penghasilan petani juga meningkat.
Selain itu, diharapkan petani di Surabaya harus bisa “Survive” dengan pendapatannya di tengah keterbatasan lahan.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya yang tadi juga turut hadir di panen raya padi di Semolowaru Bahari Sukolilo Surabaya mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan, ia mengajak petani pakai pupuk organik yang bisa memberikan nilai tambah suatu produk. Sehingga hasil pertanian punya harga jual lebih mahal.(ono/wak)