Tak perlu malu untuk mendunia. Dengan Sumpah Pemuda yang satu diantaranya adalah bangga bertanahair Indonesia, justru inilah saatnya anak muda Indonesia menjadi bagian dari dunia anak muda internasional. Indonesia kaya berbagai seni budaya.
“Justru dengan kekayaan alam, seni, budaya, anak muda Indonesia tidak perlu malu untuk berbicara di dunia internasional. Negara lain tidak punya kekayaan seperti Indonesia. Dengan semangat Sumpah Pemuda, anak muda Indonesia tidak perlu malu berkiprah di dunia,” ujar Solihin SAg, MM kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Saat ini, lanjut Solihin, perkembangan teknologi dan informasi terus berkembang. Inilah seharusnya yang dapat dimanfaatkan anak muda untuk ikut berbicara di kancah internasional.
“Seni budaya kita itu sangat luar biasa. Bayangkan jika anak-anak muda kita mampu mengkreasikan berbagai disiplin ilmu dengan kekayaan budaya, seni dan kultur lokal yang bernilai estetik tinggi. Jadi, anak muda tidak perlu malu untuk berbicara di dunia internasional,” kata Solihin.
Bagi Agus Koecink Sukamto seniman dan pemerhati seni, perasaan rendah diri dan malu menjadi bagian dari bangsa Indonesia adalah sesuatu yang sia-sia. Karena negeri ini sejatinya memiliki kelebihan dan kekayaan yang tidak dimiliki negara-negara lain di dunia.
“Di luar negeri, budaya Indonesia sangat dikagumi. Dan penghargaan tinggi diberikan negara-negara itu. Lalu mengapa kita malu? Justru kelebihan itu yang kita gunakan untuk berbicara di dunia internasional. Dengan semangat Sumpah Pemuda, anak muda Indonesia tidak perlu malu berbicara di dunia internasional,” kata Agus Koecink.
Agus Koecink mencontohkan, seni dan budaya Indonesia diterima menjadi satu diantara bagian dari seni budaya Asia yang mengisi museum Rouen, Prancis. “Ini bukti bahwa kekayaan lokal Indonesia sangat berharga. Tidak ada alasan bagi anak muda Indonesia malu,” tegas Agus Koecink saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (27/10/2014).(tok/ipg)