
Status Gunung Kelud diturunkan dari Awas jadi Siaga, sejak Kamis (20/2/2014) pukul 11.00 WIB.
Surono Kepala Pusat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis siang menjelaskan, dengan diturunkan status Gunung Kelud jadi Siaga, pengungsi diperbolehkan pulang, tapi dengan catatan tetap waspada akan potensi ancaman pasca erupsi Gunung Kelud.
Sekadar diketahui, kondisi kegempaan dan aktifitas vulkanik di Gunung Kelud terus stabil dan cenderung menurun. Informasi dari Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, aktifitas kegempaan hingga saat ini juga hanya gempa tremor.
“Status masih awas dengan kegempaan tremor menerus 0,5-1 milimeter,” kata Umar Rosadi, Penanggung Jawab Gunung Api Jawa Timur, Jawa Tengah, PVMBG, pada Taufik reporter suarasurabaya.net yang meliput di Kediri, Kamis (20/2/2014) pagi.
Menurut Umar, selain tremor juga terekam 1 kali hembusan amplituda maksimum 2 milimeter dengan lama gempa 12 detik, serta 2 kali hembusan amplituda 0,5-2 milimeter dengan lama gempa 7-12 detik.
Saat ini, cuaca di puncak Kelud juga terpantau cerah dengan suhu udara 22 derajat dengan kelembapan udara 79 persen. Di puncak gunung juga masih terlihat asap pusih tebal dengan ketinggian 300 meter condong ke timur laut.
Sebelumnya sejak Kamis (13/2/2014) pukul 21.15 status Gunung Kelud dari Siaga naik menjadi Awas. Peningkatan aktivitas kegempaan, membuat status Gunung Kelud, ditingkatkan dari Siaga menjadi Awas atau Level IV. Berselang sekitar satu jam setelah peningkatan status tersebut, di Gunung Kelud pun terjadi erupsi.(dwi/ipg)
Teks Foto:
– Kondisi Gunung Kelud setelah erupsi pada Kamis (13/2/2014) lalu.
Foto: Dok. suarasurabaya.net