Senin, 25 November 2024

Soal Etika Yang Berujung Bully di Media Sosial

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Selain kasus Florence Sihombing mahasiswi S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjadi trending topic kedua dunia di Twitter setelah aksinya menyerobot antrean saat ingin mengisi BBM di SPBU Lempuyangan. Hingga menulis kekesalannya atas klaim diskriminasi yang dilakukan petugas SPBU akun jejaring sosial Path miliknya, masih banyak lagi beberapa pengguna media sosial yang dibully.

1. Seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai Danang Sutowijoyo habis di bully di media sosial. Danang dihujani kritik dan kecaman lantaran tega membunuh seekor anak kucing.

Yang membuat Danang dibully karena dia merasa tidak bersalah bahkan justru bangga telah membantai hewan peliharaan itu. Danang membunuh anak kucing itu untuk menjajal senjata angin miliknya.

“Anak kucing ini meregang nyawa di ujung laras Sharp TIGER baru saya. Kucing naas ini menjadi korban keganasan proyektil kaliber 4,5 mm yang dilesatkan senapan baru saya. Kucing ini saya tembak dari jarak sekitar 20 meter dengan kekuatan 12 kali pompaan. Hasilnya, peluru menembus bagian rahang kucing dan melaju terus hingga keluar dari wajah kucing. Kucing sempat mengalami kejang-kejang dan akhirnya mati 2 menit kemudian. 1 shot 1 kill. hahahaha…” tulis pemilik Danang dalam aku Twitternya.

Tak hanya seekor kucing, dalam akun facebooknya Danang mengaku sudah membunuh lima kucing dengan senapannya.” Mancing Mania Mantaaaaappp..!! Ini adalah kucing kelima yang berhasil dibantai,” tulis Danang di bawah foto kucing yang dia klaim telah dibunuhnya di akun Facebook-nya, Sabtu (1/3/2014).

Gambar dan komentar Danang segera menyebar di jejaring sosial. Danang pun langsung menonaktifkan akunnya di jejaring sosial karena banyak dihujani kritik. Berbagai kecaman muncul lantaran Danang seolah bangga telah membantai kucing-kucing tersebut. Hal itulah yang kemudian membuat pecinta hewan membuat fanpage kecaman untuk Danang. Fanpage di Facebook tersebut bernama “Kecam Danang Sutowijoyo Sang Pembantai Kucing” dan langsung banyak diminati banyak orang.

2. Weluree Ditsayabut Miss Universe Thailand 2014 yang baru saja terpilih, juga mengundurkan diri mewakili negaranya di ajang Miss Universe 2014 karena dibully di media sosial akibat komentarnya di situs jejaring sosial Facebook. Komentar soal demonstran kaos merah atau massa pendukung pemerintah tersebut dibuat sebelum Weluree mengikuti kontes Miss Thailand pada November 2013 lalu.

“Aku tidak netral. Aku berada di sisi Raja. Aku sangat marah pada aktivis setan ini. Mereka semua seharusnya dieksekusi,” tulis Fai pada akun Facebook miliknya.

Weluree juga menulis, Thailand akan lebih “bersih” jika orang-orang “kotor” kaos merah meninggalkan negara mereka. Komentar berbau kemarahan itulah yang membuatnya diserang massa anti pemerintah. Dan kemarahan publik semakin meningkat semenjak ia terpilih sebagai Miss Universe Thailand pada 17 Mei 2014 lalu di Bangkok.

Akun Facebook yang memprotes kemenangannya didukung banyak pengguna situs jejaring sosial tersebut. Hanya dalam beberapa hari dibuat, akun tersebut sudah mendapat lebih dari 10 ribu like. Tidak sedikit pengguna internet yang menyebutnya menang karena punya “orang dalam”.

Selain menyebutnya menang karena Nepotisme, Weluree juga mendapat bullying soal penampilan fisiknya. Bentuk tubuhnya dibanding-bandingkan dengan runner up Miss Thailand yang sebenarnya lebih difavoritkan menjadi juara pertama. Wanita yang juga dikenal sebagai aktris itu disebut memiliki pipi terlalu chubby dan tubuh kurang langsing untuk Miss Universe 2014.

Berbagai serangan yang diterimanya melalui Facebook dan Twitter itu membuatnya mengeluarkan pernyataan maaf, dua hari setelah kemenangannya sebagai Miss Thailand. “Aku ceroboh. Aku masih muda. Aku pasti melakukan kecerobohan. Hal itu tidak akan terjadi lagi” tulisnya.

Sebulan setelah menyatakan maaf, Weluree tidak kuat menghadapi bullying terhadap dirinya hingga pada hari Senin (9/6/2014) dia pun menggelar jumpa pers dan menyatakan pengunduran dirinya sebagai

Miss Universe Thailand 2014. “Aku sangat tertekan. Aku hanya mencoba untuk meng-improve tapi ternyata jadinya kayak gini dan aku tak bisa melihat ibu ku jadi sangat stress akan hal ini. Dan aku memutuskan untuk mengorbankan status ku sebagai Miss Universe Thailand.”

Tak hanya mengundurkan diri, Weluree pun menghapus akun Twitter pribadinya, karena juga banyak mendapat serangan di media sosial itu.

3. Dinda yang menunjukkan sikap tidak simpati terhadap ibu hamil beredar di media sosial juga mendapat banyak kecaman. Tidak ada konfirmasi soal kebenaran pemilik akun itu. Dalam akun itu, ia mengaku benci dengan ibu hamil di kereta api yang tiba-tiba meminta tempat duduk.

“Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lw hamil tapi plis dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah.. ckckck.. nyusahin orang. kalau enggak mau susah enggak usah kerja bu di rumah saja. mentang-mentang hamil maunya dingertiin terus. Tapi sendirinya enggak mau usaha.. cape dehh,” tulis Dinda.

Tak cukup sampai di situ, perempuan muda ini pun masih terus melampiaskan kekesalannya. Ia menilai ibu hamil yang meminta kursi di angkutan umum sebagai seseorang yang seenaknya dan menyusahkan.”Mbok ya naik bis atau berangkat subuh ya. dasar pemalas. resign aja dari kantor biar bisa leha-leha di rumah,” celotehnya.

Pembicaraan ini pun akhirnya menjadi lintas media sosial. Di Facebook dan Twitter, beberapa orang pun menyesalkan pernyataan perempuan muda itu.

Bahkan sebelumnya Dinda sudah melontarkan permintaan maaf juga terkait curhatnya soal ibu hamil yang meminta tempat duduk di KRL kepada dirinya. Namun akibat curhatnya itu, Dinda jadi bulan-bulanan di media sosial. Meskipun Dinda melalui akun Path “Dinda” telah menuliskan permintaan maaf sekaligus harapannya agar menjadi manusia yang lebih baik, nyatanya masih muncul di Twitterbeberapa foto-foto yang masih terkait dengan ocehan Dinda di sosmed. (all/dwi/rst)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs