Sabtu, 23 November 2024
Hardiknas 2014

Siswa Difabel di Surabaya Belum Terlayani Maksimal

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Di Surabaya, selain masih banyak sekolah yang belum sepenuhnya dikatakan layak digunakan untuk proses pendidikan, ternyata ada persoalan lain yang juga penting dicermati terkait dengan kebutuhan siswa Difabel yang belum terlayani.

Isa Anshori pemerhati pendidikan sekaligus Ketua Hotline Pendidikan menyebut sekolah dikawasan banjir di Surabaya beberapa diantaranya hingga hari ini masih belum diperbaiki dan dibenahi.

“Padahal kondisinya sudah tidak layak. Sekolah di kawasan banjir misalnya, ada yang kalau banjir aktivitas belajarnya jadi terganggu. Tapi masih digunakan. Seharusnya ada pembenahan, dan ini juga persoalan,” kata Isa Anshori.

Termasuk keberadaan siswa berkebutuhan khusus atau Difabel di Kota Surabaya masih belum terlayani secara maksimal. Mereka para penyandang kebutuhan khusus ini hanya mendapatkan sebagian kecil saja haknya.

“Padahal seperti diamanatkan undang-undang, pendidikan adalah hak dasar bagi setiap masyarakat. Fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan khususnya dibidang pendidikan masih belum maksimal terpenuhi,” kata Isa Anshori pada suarasurabaya.net, Jumat (2/5/2014).

Ditemui di tempat berbeda Tutus Setyawan pengajar di SMP LB A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya, membenarkan bahwa kebutuhan bagi Difabel di Surabaya memang masih belum maksimal terpenuhi.

“Padahal mereka juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan layak. Untuk siswa tunanetra misalnya, prasarana yang dibutuhkan sebagai penunjang pendidikan masih belum terlayani. Ini catatan penting,” tegas Tutus Setyawan, saat berbincang dengan suarasurabaya.net.(tok/ipg)

Teks foto:
-Siswa Difabel memiliki hak yang sama dibidang pendidikan.
Foto: Istimewa

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs