Sabtu, 23 November 2024

Sepanjang 2013, Kartu Kredit Indonesia Dibobol 600 Miliar

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Sepanjang tahun 2013, kerugian akibat kejahatan kartu kredit di Indonesia mencapai Rp600 miliar. Jumlah itu sekitar 0,3% dari seluruh transaksi menggunakan kartu kredit sepanjang tahun 2013 sebesar Rp200 triliun.

Steve Martha Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) pada suarasurabaya.net mengatakan pembobolan kartu kredit tersebut dilakukan dengan beragam cara. Prinsipnya, kejahatan itu dilakukan dengan mencuri data yang ada di dalam kartu kredit.

Modus pencurian data kartu kredit terus berevolusi mengikuti teknologi keamanannya. Jika pada teknologi generasi pertama dikenal cara duplikasi fisik kartu kredit, maka belakangan ini sudah jarang digunakan karena pengamanan kartu kredit mutakhir menggunakan chip sebagai standar pengamanan sekaligus penyimpan datanya.

Sekarang, modus yang umum digunakan adalah {tooltip32}, berupa nomor kartu kredit, nama, dan masa berlaku, dan tiga digit angka di bagian belakang kartu kredit. Dengan mendapatkan data ini saja, pelaku bisa membelanjakan barang secara online, tapi tagihannya dialamatkan pada pemilik kartu kredit.

Cara yang lebih canggih, kata Steve, bisa dilakukan dengan mengintercept transmisi data dari mesin electronic data capture (EDC) yang ada di merchant saat terjadi transaksi. “Cara ini sangat sulit karena membutuhkan kemampuan teknologi informasi yang tinggi dan data perbankan yang lengkap,” jelasnya.

Untuk menekan kejahatan kredit pada transaksi e-commerce yang tidak membutuhkan fisik kartu, beberapa bank saat ini menggunakan teknologi 3D Secure. Setelah memasukkan data secara on line, transaksi tidak langsung diproses melainkan harus menjalani verifikasi lebih dulu. Verifikasi itu melalui nomor PIN yang biasanya dikirim via SMS atau e-mail pribadi pengguna. Dengan demikian, hanya pemilik kartu yang bisa melakukan transaksi melalui kartu kredit.(edy)

Foto : Ilustrasi

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs