Semburan gas liar yang berupa lumpur dan api yang keluar dari sebuah sumur bor di salah satu lahan pertanian milik warga Desa Sidolaju, Widodaren, Ngawi Jawa Timur semakin melebar.
Adit dari Radio Wijaya Kususma Madiun pada Jaring Radio Suara Surabaya, Selasa (9/9/2014), melaporkan, meskipun demikian ketingggian semburan gas tidak bertambah tinggi, tetap pada ketinggian berkisar 7 meter.
Sehingga Singat salah satu pemilik lahan pertanian di sekitar semburan gas, mengaku khawatir tanaman padinya akan rusak dan mati, karena terkena panas semburan api bercampur gas, serta semburan gas bercampur lumpur yang hingga saat ini masih terus menyembur.
Singat menambahkan kondisi ini juga membahayakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) Jawa-Bali, yang tepat berada di atas semburan api.
Sekadar diketahui, semburan gas tersebut muncul saat penggali sumur memperdalam sumur miliki Karno, yang digunakan untuk perairan sawah, namun setelah kedalaman sumur mencapai 100 meter, tiba-tiba muncul semburan lumpur setinggi satu meter, yang kemudian diikuti gas dan kobaran api hingga ketinggian mencapai empat meter. (nif/ipg)