Semburan gas liar berupa lumpur dan api yang keluar dari sebuah sumur bor di salah satu lahan pertanian milik warga Desa Sidolaju, Widodaren, Ngawi sudah padam total pada Rabu (10/9/2014) sekitar pukul 05.25 WIB.
AKBP Valentino Alfa Tatareda Kapolres Ngawi pada Radio Suara Surabaya mengatakan, semburan api yang sama juga pernah terjadi bulan Agustus 2013 dan lokasinya sekitar 50 meter dari lokasi semburan sekarang.
“Tahun lalu kita datangkan dari pertambangan Surabaya untuk melakukan pengecekan di lokasi. Di tanah kawasan Widodaren ini memang ada palungan kecil di bawah tanah tapi kandungannya gasnya tidak banyak sehingga tiga hari saja api sudah padam,” kata dia.
AKBP Valentino juga mengatakan, di lokasi semburan telah dipasang police line sehingga aman dari jangkauan masyarakat. Yang membuat lokasi ini berbahaya karena lokasi semburan dekat dengan SUTET yang berpotensi memutuskan kabel PLN.” Karena baru tadi pagi padam, sumurnya belum kami tutup,” ujar dia.
Adanya semburan api, lanjut dia, karena masyarakat yang menyalakan diesel sehingga timbul percikan api dan akhirnya tersulut. Kalau fenomena ini berkepanjangan tentu pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait.
“Sejak tahun lalu kami sudah sosialisasi tapi ternyata masyarakat coba-coba lagi. Kami akan terus sosialisasi terus karena memang ini untuk kepentingan pertanian,” katanya.
AKP Valentino menjelaskan, pihaknya akan memasang imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pengeboran sumur di dekat lokasi. Berdasarkan keterangan ahli, di lokasi ada palungan namun cukup dangkal sehingga masyarakat perlu mewaspadai saat melakukan pengeboran sumur. (dwi/ipg)
Teks Foto:
– Warga menonton semburan api di persawahan Desa Sidolaju, Widodaren, Ngawi, Jatim. Namun semburan api ini sudah pada pada Rabu (10/9/2014) pagi.
Foto: Antara
NOW ON AIR SSFM 100
