Senin (5/5/2014) bertepatan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP 2014, 9 siswa tunanetra SMP Luar Biasa (LB) A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya ikuti ujian. Hari pertama ujian Bahasa Indonesia.
“Mereka sudah datang dan masuk kelas menjelang pukul 07.00. kemudian ada pemberitahuan terkait pelaksanaan ujian, ketentuan-ketentuan yang memang harus dibacakan terlebih dahulu sebelum ujian dilakukan,” terang Eko Purwanto kepala SMP LB A YPAB Surabaya.
Setiap siswa didampingi oleh petugas pendamping yang membantu siswa untuk proses pengisian lembar jawaban dengan menggunakan riglet serta stailus pada lembar jawaban.
“Soal memang menggunakan huruf Braille. Dan untuk lembar jawaban juga menggunakan Braille. Jadi memang dibutuhkan pendamping yang bisa sekaligus membaca huruf Braille,” tambah Eko pada suarasurabaya.net.
Diluar ruang ujian, selembar kertas ditempelkan pada pintu kaca ruang ujian bertuliskan: Selain pengawas ujian dan peserta ujian dilarang masuk ruangan ini. Disebelahnya selembar kertas berisi foto peserta ujian.
“Mereka memang tidak membawa tas. Sebelumnya kami memang sudha memberitahukan bahwa siswa tidak perlu membawa tas kedalam ruang ujian atau kedalam kelas,” tegas Eko.
Termasuk ketika para awak media akan mengambil gambar serta foto para siswa tunanetra saat mengikuti ujian nasional di SMP LB A YPAB Surabaya, harus melakukannya dari balik pintu ruang ujian.(tok/rst)
Teks foto;
-Siswa tunanetra didampingi petugas khusus saat UN SMP.
Foto: Totok suarasurabaya.net