Selfie merupakan jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Foto selfie sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di industri hiburan Korea, istilah yang digunakan adalah selca (singkatan untuk self camera).
Selfie pertama kali dikenal di Skotlandia, namun pada saat itu bukan menggunakan kamera melainkan hanya menggunakan cermin untuk membantu mengambil gambar.
Kegilaan akan cermin pada jaman medieval-dimana banyak orang terobsesi akan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu dan simbol cermin- adalah faktor yang berkontribusi pada kemunculan gambar potret yang luar biasa pada abad ke-12 dan setelahnya.
Mengambil foto diri sendiri atau yang dikenal dengan istilah selfie, tidak hanya dilakukan setelah adanya kamera digital. Dua buah foto kuno yang diambil di Skotlandia pada sekitar tahun 1900-an dan 1950-an menunjukkan bahwa kegiatan ini telah lama dilakukan.
Satu foto menunjukkan anak laki-laki menggunakan cermin untuk memotret diri pada tahun 1907 di Nairn, Skotlandia. Foto lain yang juga menggunakan cermin diambil di sebuah rumah di daerah Broughty Ferry. Foto-foto ini adalah koleksi Komisi Royal Monumen Kuno dan Bersejarah Skotlandia (RCAHMS).
Disukai atau tidak, foto Selfie hadir dalam wujud sebuah foto. Sebuah produk yang menurut para kritikus seni jika diposisikan dalam konteks seni miliki sejarah tersendiri. Sebagai tren, tidak sedikit yang senada jika foto Selfie bisa disebut simbol narsisme.
Adalah sebuah hak mutlak dalam era yang disebut narsisme. Semua orang bebas melakukannya tak pandang kelas sosial. Mau rakyat jelata hingga pemimpin dunia, semuanya tinggal jepret dan unggah foto ke jagat maya untuk pamerkan eksistensi mereka.
Pelukis legendaris Rembarndt dan Van Gogh pernah membuat karya berupa gambar potret diri. Ini sudah jadi bukti jika foto Selfie bisa masuk ke ranah seni. Kritikus Jerry Saltz miliki pandangan lain. Ia berpandangan jika foto Selfie adalah sebuah fenomena dengan aliran seni baru.
Ada sebuah kesadaran dalam kehidupan masyarakat modern. Foto Selfie menurutnya adalah wujud dari genre potret baru yang miliki pengaruh jangka panjang. Meski 99% foto Selfie membosankan, andalkan pose paras dan bibir itu-itu saja, tapi tren ini akan sukar terkubur.
Foto selfie telah menjadi hal mutlak dalam era yang disebut sebagai narsisme ini dan tampaknya semua orang melakukannya, bahkan Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri David Cameron melakukannya pada saat pemakaman Nelson Mandela.
Pada tahun 2013, kata Selfie secara resmi akhirnya dicantumkan menjadi salah satu kata yang telah dikenal keberadaan dan kegunaannya dalam Oxford English Dictionary. Bahkan pada bulan November tahun yang sama, kata Selfie menyabet gelar Word of the Year 2013.(berbagai/dwi/ipg)