Tahun ajaran baru selalu identik dengan Layanan Orientasi Siswa (LOS). LOS ini menjadi moment spesial untuk pelajar yang baru naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Hari Harjanto Pemerhati Pendidikan Surabaya berharap sekolah menjadi penanggung jawab kegiatan-kegiatan LOS. Dia juga meminta, pihak sekolah membuat paket yang komplit dalam kegiatan LOS-nya.
“Sekolah memang yang harus bertanggungjawab bukan hanya OSIS. Jadi dijadikan sebagai paket yang memang mengarah pada suatu leadership. Bukan hanya menerima siswa untuk dididik menjadi anak yang pintar tapi bagaimana leadership, teamwork, relationshipnya. Dimana dalam relationship itu anak-anak langsung dicampur secara random dari latar belakang yang bermacam-macam. Sehingga harus dipersiapkan secara baik untuk saling mendukung untuk membentuk suatu tim,” kata dia.
Hari Harjanto menyimpulkan ada empat bentuk LOS yang ideal yakni pelatihan yang mengarah ke leadership, team work, relationship dan sosialisasi pada siswa-siwa baru agar mereka semakin mengenal antara yang satu dengan yang lainnya.
Hari berharap, setiap LOS harus ada koordinator yang berpengalaman untuk menanganinya.” Maka dari itu saya menekankan harus ada koordinator yang memang berpengalaman atau konsultan yang berpengalaman dalam segi leadershipnya,” ujar dia.
Memang idealnya, kata dia, ada psikolog yang dihadirkan setiap ada kegiatan LOS. Kalau bisa ada seorang konselor atau psikolog yang dilibatkan di dalamnya untuk memberikan konsultasi baik kepada OSIS, koordinator dan guru yang bertanggung jawab.
Dengan disiapkannya paket LOS yang matang, Hari berharap akan tercapai visi yang diharapkan oleh sekolah.” Peserta LOS itu akan menjadi satu keluarga yang mengarah pada persamaan visi pada sekolah itu,” katanya. (gk/dwi/ipg)