Dinas Kesehatan Jawa Timur menemukan dari 4.293 penderita kusta, sebanyak 184 diantaranya mengalami cacat permanen.
“Yang cacat permanen mayoritas karena terlambat ditangani,” kata Nur Siti Maimunah, Kepala RS Kusta Kediri, Sabtu (20/12/2014).
Menurut dia, penyakit kusta sebenarnya bisa disembuhkan asalkan mendapatkan penanganan yang tepat. Sayangnya, selama ini penyakit kusta masih sering dianggap sebagai penyakit kutukan sehingga para pasien akhirnya terkucil dengan penyakit yang terus menyebar.
Sementara itu, dari data yang ada, persebaran kusta di Jawa Timur sebanyak 71 persen berada di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Pantura.
“Jumlah penderita di Madura, Tapal Kuda dan Pantura mencapai 3.054 orang atau mencapai 71 persen total penderita kusta di Jatim,” kata Nur Siti Maimunah.
Menurut dia, asal segera diobati, penyakit kusta bisa segera tertolong tak sampai menyebabkan kecacatan permanen. Apalagi, penyakit akibat kuman Mycobacterium Leprae ini memang menyerang syaraf tepi manusia sehingga mengakibatkan mati rasa. Sehingga jika bakteri itu bisa dilumpuhkan, maka kusta tak akan sampai menyebar.
Pengobatan kusta sendiri biasanya dilakukan dengan meminum obat MDT (Multi Drug Therapy) secara rutin yang dapat diperoleh secara gratis di RS khusus kusta, maupun Puskesmas se-Indonesia.
Ciri awal penderita kusta sebenarnya juga bisa diketahui dengan munculnya bercak merah pada kulit. Gejala awal yang timbul adalah mati rasa. “Bisa dilakukan tes sederhana dengan menggosokkan kapas ke kulit, jika tidak terasa, coba ditusuk pakai jarum, jika tetap tak terasa maka kusta mulai tumbuh,” kata dia.
Sementara itu, Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur mengatakan, untuk mencegah persebaran kusta pihaknya juga telah membentuk tim juru kusta yang tersebar di berbagia kawasan.
“Tim ini akan mencari dan menyelamatkan mereka yang biasanya dikucilkan keluarganya untuk segera dibawa ke rumah sakit,” kata dia.
Dinas kesehatan sendiri mentargetkan seluruh penderiita kusta akan tertangani pada tahun 2017 nanti. “Kami berusaha pada 2017 nanti tidak ada lagi penderita kusta yang tidak tertolong,” ujarnya. (fik)