Jamu sebagai bagian warisan turun temurun masyarakat Indonesia, terdiri dari berbagai jenis Empon-empon serta tumbuhan berkhasiat perlu mendapat perhatian agar terus dapat dikembangkan. Meskipun masih menjadi perdebatan di kalangan medis, khasiat jamu di percaya ampuh untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Indah Yuning Prapti ketua Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) bersama Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia (Balitbangkes) dan Pusat Penelitian Obat Tradisional (PPOT) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jumat (22/8/2014) ini, bertempat di UKWMS Pakuwon City, bertemu membahas Jamu.
Indah Yuning Prapti selaku Kepala B2P2TO2T bersama tim mempresentasikan praktik dokter di Klinik Saintifikasi Jamu Tawangmangu serta mekanisme uji pra klinis dan uji klinis herbal. Indah dan tim juga memaparkan mengenai Standarisasi Jamu.
“Ada 3 hal penting yang mempengaruhi standarisasi jamu yaitu kualitas, keamanan, dan efikasi. Ketiganya harus didukung dengan botani atau tanaman yang memiliki khasiat bagi penyakit tertentu, tanaman induk yang unggul, dan teknik budidaya yang baik,” papar Indah di hadapan para dokter dan beberapa ahli farmasi.
Jawa Timur, lanjut Indah, merupakan pemasok terbesar bahan baku jamu, sedangkan Jawa Tengah adalah pengelola terbesar untuk pembuatan jamu. Indah juga menyebutkan bahwa ada 285 jenis tanaman obat yang ada di Indonesia. Tanaman obat paling banyak jenis Empon-empon di antaranya Temulawak, Kunyit, Jahe dan Kencur.
Sementara itu, disampaikan Lanny Hartanti Ketua PPOT Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), bahwa saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Satu di antara tujuannya adalah memberikan landasan ilmiah penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
“Fakultas Farmasi UKWMS sedang menjajaki kemungkinan untuk pendirian Rumah Riset Jamu di Klinik Pendidikan yang akan didirikan sebagai tempat praktek calon dokter di Fakultas Kedokteran UKWMS. Rumah Riset Jamu ini merupakan klinik yang melayani pengobatan untuk tujuan terapi maupun kuratif dengan menggunakan jamu atas kehendak bebas si pasien,” tegas Lanny yang juga dosen di Fakultas Farmasi UKWMS, pada suarasurabaya.net, Jumat (22/8/2014).(tok/ipg)