Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini di Jawa Timur pengembangannya akan difokuskan untuk daerah-daerah terpencil.
Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengatakan ini, menyikapi rencana Pemprov Jawa Timur mengembangkan sekolah-sekolah menengah kejuruan mini, yang sifatnya akan dibentuk berdasar kebutuhan masyarakat lokal.
Menurut Soekarwo, pengembangan SMK Mini itu sebagai upaya Pemprov Jawa Timur menghadapi era pasar bebas yang akan berlangsung di 2015 mendatang. “SMK Mini itu bentuknya pendidikan singkat selama 6 bulan, dan akan dibimbing guru-guru reguler atau non reguler,” jelas Gubernur.
Rencananya SMK Mini itu akan diperbanyak di daerah tapal kuda Jawa Timur, yang sekarang masih membutuhkan keberadaan SMK. “Kalau untuk wilayah perkotaan, keberadaan SMK relatif sudah memenuhi, maka dari itu pemprov akan menambah SMK Mini di wilayah yang terpencil, khususnya wilayah tapal kuda,” jelas Soekarwo.
Ditambahkan Soekarwo, untuk tahap awal akan ada 200 SMK Mini yang akan dibentuk di Jawa Timur dan untuk pengajarnya akan diambilkan dari guru-guru SMK Reguler dan Non Reguler atau guru dari luar sekolah.
“Jawa Timur di 2015 mendatang akan terus menambah keberadaan SMK Mini, karena target SMK di Jawa Timur harus mencapai 70 persen, sementara SMA hanya 30 persen,” jelas Soekarwo.
Diharapkan dengan tercapainya target itu, Jawa Timur akan siap menghadapi persaingan dengan negara lain khususnya sesudah pasar bebas dilaksanakan. (tas/dwi)
Teks Foto :
– Soekarwo Gubernur Jawa Timur.
Foto : Teguh suarasurabaya.net