Juvens Urjel mahasiswa Program Studi Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya) memilih mengembangkan Light Craff. Sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dibidang hiasan lampu berbentuk bola yang terbuat dari benang jahit.
“Produk ini sudah dieksport, dan itu berarti pasar atau market produk ini sudah jelas dan diterima masyarakat luar negeri. Itu kemudian yang menantang untuk berkreasi serta membuat model atau karya bari yang lebih menarik. Dan dengan sentuhan kayu, menjadi lebih bagus,” papar Juvens.
S-Tube Lamp nama produk kreasi alumni SMAK Carolus Surabaya ini. Tetap mempertahankan konsep bahan dasar benang jahit. S-Tube Lamp terdiri 3 bentuk, Lampu Belajar, Lampu Meja, Lampu Dinding.
Diatas akrilik, benang jahit dijajar sedemikian rupa menggunakan lem. Setelah mengering, lembaran benang jahit itu dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan pola yang dibentuk, lalu dikaitkan dengan kayu yang fungsinya menjadi penyanggah lampu.
Kayu yang dipilih Juvens adalah kayu sisa Peti Kemas untuk menekan biaya produksi. Kayu dibentuk dengan dipahat lalu dilekatkan lampu benang yang sudah dibentuk. Pada bagian akhir dipasangkan instalasi lampu berkekuatan antara 5 sampai 10 watt.
Dengan biaya produksi 100 ribu rupiah per produk, Juvens optimis produknya mampu bersaing ditengah maraknya produk handy craff lainnya. Dan yang tak kalah menariknya, produk Juvens Urjel ini dipasarkan melalui sosial media.
Wyna Herdiana S.T., M.Ds kepala program studi Desain Manajemen Produk Ubaya, menegaskan bahwa karya para mahasiswa ini cukup berhasil untuk mengangkat UKM sehingga bisa bersaing dipasar handy craft. “Karya mereka memang sudah layak dipasarkan,” tegas Wyna Herdiana pada suarasurabaya.net, Selasa (21/10/2014).(tok/ipg)