Dalam rencana awal pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA), Pemerintah Kota Surabaya memperuntukkan vertical house ini untuk 3.000 orang masyarakat menengah ke bawah. Mereka yang belum memiliki rumah sama sekali dan “nomaden” dengan berpindah-pindah kontrakan atau kos, bisa hidup dengan nyaman di Rusunawa. Tapi, nyatanya Rusunawa justru ditempati oleh mereka yang tidak seharusnya.
Dalam #Diskusi yang diadakan di fanspage e100, Kamis (6/3/2014) dalam program #SStoday yang kembali mempertanyakan, “Rusunawa Untuk Siapa?”, tidak sedikit para netters yang sedang tinggal atau pernah tinggal di Rusunawa mengakui adanya alih sewa dengan biaya sewa yang lebih tinggi.
Seperti yang diungkapkan oleh akun Setyo Budi Mulyono, “Saya pernah tinggal/kontrak di Rusun di daerah Rungkut, memang benar adanya kamar-kamar dalam rusun itu disewakan ke orang lain, saat itu harga sewanya 1.5 jt/tahun di lantai 2 padahal si pemilik hanya membayar ke Pemkot 15 rb rupiah per bulan. Bahkan satu kamar ukuran 3×7.5 m bisa dijual 15 jt untuk alih hak sewanya untuk lantai 2. Yang membikin agak ‘miris’ ternyata satu orang bisa ‘menguasai’ beberapa kamar.”
Begitu juga seperti yang dituliskan akun Remon Katimin, “Saya penghuni sewa rusunawa di gunungsari uda hampir 1 th saya tinggal disana. Memang ada yang tinggal di rusunawa orang yg punya rumah dan yg punya mobil mewah. Mereka beli dari orang2 penggusuran di jagir. Harganya per lantai berbeda, antara 15-25 juta. ”
Untuk menjadi penghuni Rusunawa, tidak semua orang bisa asal sewa. Pastinya, mereka harus dari kalangan tidak mampu yang tidak pernah memiliki tempat tinggal dan harus berdomisili Surabaya. ” Untuk bisa menyewa Rusunawa di Surabaya, diharuskan warga Surabaya dengan KTP Surabaya, berdomisili di Surabaya dan bekerja di Surabaya, yang terpenting adalah belum pernah memiliki tempat tinggal sehingga harus mencantumkan surat keterangan dari RT/RW dan Kelurahan, ” ujar Dwijaya Wardhana Kabid Fisik Sarana dan Prasarana Bapekko Pemkot Surabaya.
Namun, ternyata tidak semua warga paham mengenai syarat untuk bisa menghuni Rusunawa, seperti yang diungkapkan akun Eka Mustikowati. Eka malah pernah ditawari untuk menyewa Rusunawa milik temannya dengan harga puluhan juta rupiah.
“Prosedur rusunawa aja kita banyak yang nggak tau, gimana dapetinnya. Tahu-tahu ada teman yang nawari dengan harga puluhan juta,”. Harga sewa yang selangit membuat akun Muji Langit, lebih memilih kos. Muji menuliskan. dengan indekos, dia hanya mengeluarkan uang Rp150 ribu sudah termasuk listrik dan air.
Dwija sangat menyayangkan jika benar ada praktik alih sewa tersebut. Dwija menambahkan seharusnya ada pengawasan dari Dinas terkait agar Rusunawa tepat sasaran. “Seharusnya, di pintu tiap kamar sewa itu ada foto penghuni dengan identitas yang jelas, untuk memastikan bahwa rusun tepat sasaran, ” pungkas Dwija. (ras/ipg)
Teks Foto:
– Rusunawa Grudo Surabaya
Foto: Totok suarasurabaya.net