Sabtu, 23 November 2024
Istri Sutjipto Meninggal

Rumah Sudjamik yang Jadi Intaian Intelijen

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Para pelayat di rumah duka alm. Sudjamik di Jl. Pakis Tirtosari No. 18 Surabaya. Foto: Taufik suarasurabaya.net

Ratusan pelayat terus berdatangan ke rumah duka Ir Hj Sudjamik, ibunda Wisnu Sakti Buana Wakil Walikota Surabaya yang ada di Jl Pakis Tirtosari 18, Surabaya, Kamis (30/10/2014).

Pelayat yang mayoritas adalah simpatisan, kader dan pengurus PDI Perjuangan ini, seakan melayat di rumah mereka sendiri. Tanpa canggung, mereka juga ikut menyiapkan proses pemberangkatan jenazah. Memasang tenda, bahkan kursi juga mereka lakukan.

“Rumah ini seakan rumah kami semua, jadi kami sudah tak asing dengan seluk beluk rumah ini,” kata Bambang DH, mantan Walikota Surabaya yang juga tokoh PDI Perjuangan Surabaya.

Bagi Bambang DH dan ratusan pelayat lainnya, semasa Sutjipto, tokoh PDI Perjuangan, yang juga suami Sudjamik, masih hidup, di rumah tersebut selalu ramai dan dijadikan pusat informasi bagi para simpatisan dan kader PDI Perjuangan.

Bahkan saat pemerintahan represif orde baru masih berkuasa, para simpatisan dan pengurus PDI Perjuangan memiliki dua rumah perjuangan yaitu di Pandegiling, dan satunya lagi di rumah pribadi Sutjipto yang ada di Jl Pakis Tirtosari No.18.

Bambang mengisahkan, di rumah Pakis Tirtosari, dulunya selalu menjadi pusat intaian aparat intelijen. “Bahkan mungkin di tembok-tembok rumah ini masih ada bekas-bekas kamera pengintainya,” kata Bambang.

Meski sangat menyeramkan, tapi rumah tersebut dinilai masih sangat ramah bagi para kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Apalagi, Sudjamik, sebagai istri dari Sutjipto, selalu telaten memberikan wejangan dan menguatkan para kader PDI Perjuangan untuk tak takut berjuang.

“Bu Cip ini orangnya sabar dan selalu menguatkan kami untuk terus berjuang. Karenannya dulu kami selalu betah di rumah ini,” kata Bambang DH.

Selain menjadi ibu, Sudjamik, juga dikenal sebagai tokoh perempuan di PDI Perjuangan. Dia juga sempat menjadi wakil ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Wisnu Sakti Buana, mengatakan ibunya adalah perintis koperasi Mega Gotong Royong. Selain itu, semasa hidupnya Sudjamik juga aktif sebagai pimpinan Persatuan Wanita Nasional, yang mewadahi para istri politisi PDI Perjuangan.

Kini, rumah itu akan sepi karena pemiliknya sudah berpulang. Sudjamik sendiri meninggal karena mengalami gagal ginjal di Rumah Sakit Darmo pada Kamis (30/10/2014) pukul 04.00 WIB. (fik/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs