Pasca penangkapan Muhamad Syaifuddin alias Abu Fida alias Fud alias Syahrun, Kamis (14/8/2014) oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, rumah kediaman Abu di Jl. Sidotopo Lor No.70 Surabaya tampak sepi. Meski menurut informasi dari beberapa warga sekitar Istri dan ketiga anak Abu masih berada di dalam, namun rumah tersebut tampak tak berpenghuni.
Pantauan suarasurabaya.net, bagian depan rumah tiga lantai yang biasa digunakan untuk berjualan obat tradisional, tampak tertutup rapat dengan pintu harmonika berwarna hijau dan terkunci. Beberapa kali pintu rumah yang berada di Jl. Sidotopo Sekolahan Gg. I diketuk oleh wartawan, tak ada sekalipun jawaban dari dalam.
Rumah yang Kamis kemarin sempat dijaga ketat oleh pihak kepolisian, Jumat (15/8/2014) tidak ada lagi petugas yang melakukan penjagaan. Suasana sekitar rumah juga kembali normal, seperti tidak pernah terjadi apa-apa di lokasi tersebut. Warga juga melakukan aktifitasnya seperti biasa.
Darno (56) warga Sidotopo Sekolahan Gg I mengatakan, pintu rumah Abu Fida setiap harinya memang tertutup, kecuali pintu toko obat tradisional yang ada dibagian depan rumah. Ketika toko buka, pemiliknya pun berada di dalam rumah, begitu ada pembeli yang datang dan membunyikan bel, baru istri Abu datang untuk melayani.
“Setiap harinya memang begitu, kalau ada orang yang mau beli obat, bunyikan bel dulu baru istrinya keluar,” kata Darno kepada wartawan, Jumat (15/8/2014).
Dia menambahkan, Abu sosok orang yang pendiam, termasuk istri dan ketiga anaknya. Berbeda dengan orang tuanya, yang memasyarakat. “Dia dan keluarganya itu pendiam, jarang sekali berkumpul dengan masyarakat. Beda sekali dengan Pak Umar bapaknya,” ujarnya.
Pria yang rumahnya berada di sisi timur rumah Abu Fida ini juga menceritakan, terakhir kali melihat Abu Fida, Rabu (13/8/2014), saat mengantarkan anaknya sekolah. “Dua hari lalu saya masih melihat Abu mengantarkan anaknya sekolah, Kamisnya kok banyak polisi di rumahnya,” kata Darno.
Beberapa warga sekitar juga mengatakan, jika orang tua Abu tidak lagi tinggal di rumah Jl. Sidotopo Lor No. 70, sejak beberapa tahun lalu ketika Abu di grebek oleh polisi karena diduga terlibat terorisme. “Pak Umar sudah pindah ke Sidarjo, mungkin karena malu anaknya ditangkap Densus beberapa tahun lalu,” pungkas Darno.
Sekadar diketahui, dalam penggeledahan di rumah Abu Fida, polisi mengamankan empat buah pasport atas nama Hana Fatriyah Muhammad, Muhammad Fidul Haq, Asiyah al. Masudah Muhammad, dan Muhammad Syaifuddin Umar. Selain itu juga diamankan beberapa barang elektronik milik Abu Fida. (wak/rs)
Teks Foto:
– Kondisi rumah Abu Fida yang sepi dan tertutup rapat pasca penangkapan.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net