Tri Rismaharini, Walikota Surabaya yakin penutupan lokalisasi Dolly akan berjalan lancar tanpa kendala. Proses penutupan saat ini terus dilakukan dengan sosialisasi dan pendekatan personal bagi seluruh penghuni maupun warga sekitar Dolly.
“Saya berharap masyarakat juga mendukung. Baik yang pro maupun kontra jangan sampai ada gesekan,” kata Tri Rismaharini, saat menemui pengunjuk rasa yang mendesak pemerintah Kota Surabaya segera melakukan penutupan Dolly, Kamis (22/5/2014).
Demi kondusifitas kota, Risma juga mengaku selalu diam ketika banyak elemen yang menolak penutupan. Langkah ini dilakukan sehingga upaya penutupan lokalisasi tak sampai menuai pro dan kontra yang berkepanjangan.
Risma yakin, kebijakannya untuk menutup Dolly akan berjalan lancar. “Ini dia baik, saya yakin niat baik pasti akan berajalan dengan baik pula,” kata dia.
Data yang dimiliki pemerintah kota Surabaya, di Dolly setidaknya terdapat sekitar 1.080 PSK dan 300 mucikari. Bagi PSK dan mucikari, Risma mengaku akan memberikan pelatihan dan membantu modal usaha.
Sekadar diketahui, pernyataan Risma ini setelah pada siang tadi puluhan massa berunjuk rasa di halaman Balaikota Surabaya. Mengatasnamakan Gerakan Rakyat Surabaya (GRS) dan Forum Madura Bersatu (Formabes), massa mendesak Tri Rismaharini melanjutkan kebijakan penutupan Dolly.
Dalam unjuk rasanya, perwakilan massa bahkan mendesak penutupan Dolly bisa dipercepat tidak perlu menunggu tanggal 19 Juni. (fik/rst)
Teks Foto :
-Unjuk rasa penutupan Dolly.
Foto : Dok suarasurabaya.net