Sabtu, 23 November 2024

Rela Lembur Bersihkan Klenteng untuk Umat Khong Hu Chu

Laporan oleh Teguh Ardi Srianto
Bagikan

Di tengah khusuk dan meriahnya umat Khong Hu Chu menggelar sembahyangan di Klenteng Sanggar Agung, Kenjeran, Surabaya, terlihat seorang pria yang terus membersihkan tempat sembahyangan di dalam Kompleks Patung Budha empat wajah.

Meski usianya sudah hampir 60 tahun, Ketut Murka terlihat bersemangat membersihkan debu-debu sisa pembakaran dupa dan lilin, di sekitar kompleks klenteng.

Pria kelahiran Bali ini mengatakan, bersih-bersih itu dilakukan rutin tiap hari, tapi khusus kalau Imlek, dia harus kerja ekstra. “Dulu petugas kebersihannya di Kompleks Patung Budha empat wajah ini ada dua, satunya sudah keluar, sekarang tinggal saya sendiri,” ujarnya, Jumat (31/1/2014).

Menurut Ketut, kalau waktu Perayaan Tahun Baru Imlek, umat yang datang ke klenteng jumlahnya meningkat, untuk itu kebersihan klenteng tetap harus dijaga. “Kalau umat bawa lilin tempel itu agak susah membersihkannya karena nempel dilantai, tapi kalau lilinnya di taruh gelas, itu lebih mudah meski tetap harus dibersihkan,” papar Ketut.

Pensiunan Pegawai Perhubungan ini mengatakan, tiap hari dia bertugas mulai pukul 06:00-16:00 WIB, tapi untuk peringatan Imlek, dia harus ekstra bertugas membersihkan klenteng sampai pukul 24:00 WIB.

Dikatakan Ketut, umat dan masyarakat umum yang datang ke klenteng biasanya menyisakan banyak sampah, sisa bakaran dupa dan lilin, juga kertas toakim, tapi itu semua tetap harus dibersihkan, karena sudah jadi tugasnya mulai tahun 2005 lalu.

“Meski harus kerja ekstra dan sendirian, saya tetap sehat, karena kalau memang capek yang istirahat dulu, sambil duduk di bawah pohon yang ada di taman,” ungkapnya.

Selain Ketut, ada sekitar 8 orang lain yang juga bertugas membersihkan sampah sisa alat sembahyangan di Klenteng Sanggar Agung, khusus di Kompleks Patung Dewi Kwan Im.

“Kalau yang di sana lebih banyak bukan karyawan tetap, karena mereka disewa dari luar. Itu dilakukan karena umat yang masuk di klenteng lebih banyak dan alat sembahyang yang dibawa seperti lilin dan dupa, jumlahnya juga lebih banyak,” tutur Ketut. (tas/ipg)

Teks Foto :
– Ketut Murka terlihat membersihkan sampah-sampah sisa alat sembahyangan di Klenteng Sanggar Agung, Kenjeran, Jumat (31/1/2016).
Foto : Teguh suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs