Mengenakan topi, Sugiono (35 tahun) bersama Mamik (31 tahun) istrinya dan Joko (8 tahun) putera sematawayangnya, Rabu (8/10/2014) pagi rela berangkat meninggalkan rumahnya di kawasan Kemangsen, Krian menuju lapangan Makodam V Brawijaya. Sugiono ingin mengajak keluarganya naik kendaraan tempur TNI.
“Dari dulu memang kepengen naik kendaraan tempur. Tank, Lapis Baja, Truk Reo, apa saja. Pokoknya kendaraan tempur tentara. Kebetulan hari ini boleh naik. Berangkat dari rumah jam 5 pagi. Sudah siap-siap, dan memang maunya naik kendaraan tempur,” ujar Sugiono.
Setelah terdengar aba-aba dari pengeras suara, masyarakat diperbolehkan naik kendaraan tempur, Sugiono dan keluarganya bergegas mencari Tank. Sejumlah prajurit TNI, ikut membantu masyarakat yang ingin naik Tank berbagai jenis tersebut.
Main Battle Tank (MBT) Leopard yang Rabu (8/10/2014) diperbolehkan dinaiki seluruh warga masyarakat dalam rangka HUT ke 69 TNI jadi pilihan Sugiono. “Naik Tank ini dulu. Kok kayaknya asyik,” kata Sugiono. Kemudian bergegas naik keatas satu diantara alutsista kebanggaan TNI itu.
Sesaat kemudian, deretan Tank dan sejumlah kendaraan tempur TNI yang sudha disesaki warga masyarakat itu bergerak bersama-sama menuju rute yang telah ditentukan. Diurutan terdepan, MBT Leopard selain dinaiki warga masyarakat bergabung bersama KSAD, KSAL, Jenderal TNI Moeldoko Panglima TNI dan Saifulah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur.
Tidak lebih dari setengah jam kemudian, Sugiono sekeluarga bersama dengan warga masyarakat lainnya kembali dititik pemberangkatan konvoi kendaraan tempur TNI disekitar lapangan Makodam V Brawijaya.
“Semoga TNI tetap bisa dekat dengan rakyat. TNI kuat, TNI dilindungi Allah SWT. Bangga bisa dekat dengan tentara. Senang,” tukas Sugiono, setelah turun dari Tank Leopard saat ditemui suarasurabaya.net.(tok/ipg)